
General Motors | Foto: media.gm.ca
General Motors | Foto: media.gm.ca
Detroit, Cyberthreat.id – General Motors Co (GM) akan menggunakan sejumlah teknologi Google di mobil buatannya pada 2021. Sejumlah teknologi yang bakal ditanam, di antaranya Google Maps dan Google Assistant.
GM mengatakan akan menawarkan sejumlah aplikasi hiburan yang tersedia di Google Play Store di semua merek kendaraannya di luar China. Di China layanan Google tak bisa diakses karena pemerintah setempat memblokirnya.
Google sebelumnya juga telah mencapai kesepakatan untuk menanamkan teknologi hiburan di dalam mobil yang dibuat oleh produsen aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi dan Volvo Cars, yang dimiliki oleh Zhejiang Geely Holding Group China.
Pengumuman tersebut juga menandakan persaingan antara Google dan Amazon. Amazon juga sedang merayu produsen mobil untuk menanamkan teknologi asisten suara Alexa.
Selama bertahun-tahun, GM dan produsen mobil lainnya enggan berbagi ruang dasbor dengan Google, Apple Inc, dan perusahaan teknologi lainnya. Para pembuat mobil takut kehilangan kendali atas data pengguna dan merek mereka—kalah nama besar dari perusahaan dari Lembah Silikon.
Konsumen, bagaimana pun, memaksa pembuat mobil untuk mengiktui tren teknologi informasi.
“Kami memiliki kemampuan hari ini untuk memberikan perintah kepada kendaraan dengan asisten suara yang tertanam. Ini sangat terbatas," kata Santiago Chamorro, Wakil Presiden GM untuk Global Customer Connected Experience, dalam sebuah wawancara.
"Dengan asisten suara Google, ini adalah pengalaman yang lebih baik bagi konsumen," kata Chamoro seperti dikutip dari Reuters, Kamis (5 September 2019).
Soal kekhawatiran pengumpulan data pengguna, Patrick Brady, Wakil Presiden Google bidang teknik, mengatakan masalah pengambilan dan memonetisasi data "tidak proporsional" jika dikaitkan dengan produk mobil.
"Kami sedang berupaya membawa layanan ke mobil," kata dia. Google tidak akan memiliki akses ke data tentang cara seseorang mengemudi atau data tentang kebutuhan perawatan kendaraan, katanya.
Namun, GM dapat memungkinkan pelanggan untuk menjadwalkan perawatan kendaraan menggunakan perintah suara Google. Menyangkut harga mobil, GM baru akan merilisnya saat peluncuran.
GM juga akan menawarkan layanan audio milik Apple, CarPlay dan AndroidAuto milik Google untuk memungkinkan konsumen menikmati segala aplikasi di layar dasbor seperti halnya di layar smartphone
Untuk teknologi Google, GM menyatakan akan menanamkan teknologi itu di sebanyak 3,6 juta mobil per tahun–jumlah kendaraan GM yang dijual di luar China tahun lalu. Jumlah itu lebih kecil dibandingkan mobil yang diijual tahun lalu oleh aliansi Renault-Nissan sebanyak lebih dari 10 juta.
Brady mengatakan perusahaan sedang mendiskusikan kesepakatan dengan produsen mobil lain, tetapi untuk saat ini fokus pada peluncuran sistem tertanam dengan GM, Renault-Nissan-Mitsubishi dan Volvo. "Kami sebagian besar berfokus pada membuat kemitraan tersebut berhasil," kata dia.
Share: