
Shamsubahrin saat meminta maaf di Malaysia terkait ucapannya yang menyebut Indonesia negara miskin beberapa waktu lalu (Foto: New Straits Times)
Shamsubahrin saat meminta maaf di Malaysia terkait ucapannya yang menyebut Indonesia negara miskin beberapa waktu lalu (Foto: New Straits Times)
Jakarta, Cyberthreat.Id - Bos Big Blue Taxi Services asal Malaysia Shamsubahrin Ismail yang sempat membuat kontroversi karena menyebut Indonesia sebagai negara miskin, ternyata sedang menyiapkan rencana untuk membawa layanan taksinya beroperasi di Indonesia.
Dikutip dari New Straits Times, Shamsubahrin mengatakan dirinya akan ke Indonesia, Kamboja, India dan Vietnam untuk mempromosikan layanan taksi miliknya.
“Saat ini, saya fokus pada perawatan kanker. Tapi saya pasti akan mengunjungi Indonesia, Kamboja, India, Vietnam dan negara-negara tetangga tahun ini untuk mempromosikan layanan taksi kami. Insha Allah, pada akhir tahun ini saya berharap dapat membawa layanan Big Blue ke Indonesia,” kata Shamsubahrin seperti dilansir New Straits Times, Rabu, 4 September 2019.
Pernyataan Shamsubahrin itu merespon aksi demonstrasi yang dilakukan sekitar 500-an pengemudi ojek online di Kedutaan Besar Malaysia sehari sebelumnya. Dalam aksi itu, para pengemudi ojek online meminta Kedubes Malaysia mendatangkan Shamsubahrin untuk meminta maaf secara langsung ke Indonesia terkait ucapannya yang menyebut “Gojek hanya layak beroperasi di negara miskin seperti Indonesia, tidak di Malaysia.”
Dalam aksi demontrasi itu, para pengemudi ojek online juga mengumpulkan koin untuk diserahkan kepada Shamsubahrin. Merespon hal itu, ia mengatakan dirinya tak butuh uang dari siapa pun untuk bepergian ke Indonesia.
Ia mengatakan seharusnya para demonstran mengumpulkan uang untuk membantu warga yang membutuhkan atau masjid.
Lagipula, ia mengaku dirinya sudah meminta maaf terkait pernyataan tentang warga Indonesia yang miskin. Ia juga mengatakan bahwa pernyataannya itu merujuk pada pemberitaan terkait ekonomi Indonesia.
“Saya melakukan penelitian berdasarkan apa yang dikatakan media dan politisi di sana tentang industri ini (berbagi tumpangan),” katanya.
Saat aksi unjuk rasa di Kedubes Malaysia, perwakilan Kedubes Malaysia Abu Bakar sempat menemui massa. Ia mengatakan, instansinya turut berempati tehadap hal yang terjadi dan dirasakan oleh para mitra pengemudi Gojek dan masyarakat Indonesia.
Pernyataan Shamsubahrin, menurutnya, seharusnya memang tidak diucapkan.
"Kami dari pihak Kedubes Malaysia, mengupayakan untuk meminta beliau agar meminta maaf," kata dia.[]
Share: