Jakarta, Cyberthreat.id - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) mendapat penghargaan Anugerah Humas Indonesia 2019 sebagai lembaga terpopuler di media online dalam acara penganugerahan di Balai Kota Tangerang, Jumat (30 Agustus 2019) malam.

"Sebuah kebanggaan bagi Bawaslu mendapat kategori terpopuler. Ke depan, kami akan mempertahankan penghargaan ini dengan kinerja yang lebih baik lagi," kata kata Ketua Bawaslu RI, Abhan, dalam keterangan pers, Sabtu (31 Agustus 2019).

Peran Humas sangat penting bagi sebuah lembaga. Humas, kata Abhan, bertugas melakukan sosialisasi, dokumentasi dan pemberitaan segala macam bentuk kegiatan lembaga maupun pimpinan Bawaslu, sehingga semua aktifitas lembaga dan kegiatan Kepemiluan bisa diketahui publik di Tanah Air.

"Tanpa humas kinerja Bawaslu tidak akan diketahui publik. Humas Bawaslu sebagai corong dalam menyampaikan informasi kepada publik," ujarnya.

Humas juga harus memiliki kompetensi yang layak untuk membuat pemberitaan dan mengemas informasi dengan tampilan yang menarik. Tujuannya agar memberikan pemahaman kepada publik tentang Kepemiluan dan dinamikanya.

Selain itu, informasi yang dibuat dan diedarkan Humas harus dengan mudah diakses dan dimengerti oleh publik.

"Karena Humas yang bertugas menyampaikan informasi kepada masyarakat mengenai hasil-hasil pengawasan dan penindakan yang dilakukan oleh Bawaslu."

Kinerja Penyelenggara Pemilu memang mendapat sorotan tajam di Tanah Air dan dunia sepanjang tahun 2019. Komisi Pemilihan Umum (KPU), Bawaslu dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) selalu mengisi pemberitaan nasional dan internasional.

Tahun 2019 untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia menggelar Pemilu serentak Pilpres dan Pileg dalam satu hari.

Otomatis kinerja Bawaslu menjadi sorotan sehingga kerap meramaikan pemberitaan di media massa terutama media online. Gedung Bawaslu RI sempat menjadi sasaran demonstrasi akibat perselisihan hasil Pemilu oleh segelintir orang.

Demo yang berlangsung ricuh pada 21-22 Mei tersebut menyuarakan protes terhadap kecurangan yang terjadi pada Pemilu 2019. Gubernur DKI Anies Baswedan menyebut korban tewas pada aksi demo tersebut mencapai 8 orang dan 730 luka-luka.