IND | ENG
Cerita Menteri Muda Perjuangkan Gojek Masuk Malaysia

Cerita Menteri Muda Perjuangkan Gojek Masuk Malaysia

Cerita Menteri Muda Perjuangkan Gojek Masuk Malaysia
Yuswardi A. Suud Diposting : Kamis, 22 Agustus 2019 - 17:30 WIB

Cyberthreat.Id - Setelah sempat mendapat hambatan, Gojek akhirnya mendapat lampu hijau untuk beroperasi di Malaysia. Peluang itu terbuka lebar setelah bos Gojek Nadiem Makarim dan Andre Soelistyo bertemu Perdana Menteri Malaysia Tun Mahathir Mohamad pada Senin, 19 Agustus 2019.

Setelah pertemuan itu, boleh tidaknya Gojek beroperasi di Malaysia kembali dibahas dalam pertemuan para menteri pada Rabu, 21 Agustus 2019. Hasilnya, para menteri sepakat mengizinkan Gojek mengaspal di negara tetangga itu.

Sebelumnya, rencana kehadiran Gojek di Malaysia yang sudah dibahas sejak tahun lalu, menemui sejumlah kendala. Salah satunya dari Menteri Transportasi Malaysia Loke Siew Fook. Saat itu, Loke cemas dengan tingginya angka kecelakaan yang dialami pengendara sepeda motor di Malaysia. Itu sebabnya, Loke bilang tidak berniat melegalkan layanan ride-hailing agar angka kecelakaan tak bertambah.

Tahun 2017, pemerintah setempat sempat melarang aplikator ride-hailing Dego Ride lantaran masalah keamanan. Kementerian Transportasi mencatat, risiko pengendara sepeda motor terlibat kecelakaan 42,4 kali lebih besar dibanding bus, dan 16 kali lebih tinggi dibanding mobil.

Kini, para menteri Malaysia tampaknya berubah pikiran. Namun,  Menteri Pengembangan Entrepreneur Redzuan Yusof mengatakan, meski Gojek telah mendapat lampu hijau, masih ada hal yang perlu dituntaskan, yakni keputusan tentang regulasi.

“Memang telah dibahas di kabinet dan mendapat lampu hijau, tapi belum ada keputusan tentang regulasi, belum ada yang spesifik,” kata Redzuan seperti dikutip dari Free Malaysia Today, Rabu, 21 Agustus 2019.

Dibalik lampu hijau untuk Gojek itu, ada seorang menteri yang punya andil besar membuat Gojek mendapat restu dari Kabinet Mahathir. Dialah Syed Saddiq, Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia.

Syed yang masih berusia 27 tahun, tampaknya paham benar sekarang eranya ekonomi digital. Itu sebabnya, dalam sejumlah kesempatan dia meyakini Gojek akan membuka lapangan kerja bagi sejumlah sektor: transportasi, memberdayakan UMKM lewat layanan Go Food, dan kemudahan pembayaran digital lewat Go-Pay.

Sebelumnya, Syed Saddiq juga membuat polling di Twitter, meminta persetujuan warga Malaysia tentang kehadiran Gojek di sana. Hasilnya, 88 persen (dari sekitar 50 ribu responden) menyatakan persetujuannya. Hanya 12 persen yang menolak.  

Syed Saddiq juga lah yang membawa bos Gojek bertemu Mahathir Mohammad pada Senin lalu. Setelah pertemuan itu, Syed mengunggah sebuah video di akun Twitternya @SyedSaddiq.

Dalam video itu, Syed mengatakan sebulan lalu dirinya bertemu Nadiem dan mendapat gambaran besarnya peluang kerja bagi warga Malaysia jika Gojek bisa masuk ke negara itu. Sebelumnya, Gojek telah beroperasi di Thailand, Vietnam dan Singapura.

“Hari ini saya telah berhasil membawa beliau bertemu Perdana Menteri Mahathir dan juga Menteri Pengangkutan (transportasi) dan alhamdulillah diterima dengan baik,”  kata Syed Saddiq.

“Insyaallah kita akan menciptakan puluhan ribu peluang pekerjaan untuk golongan mat motor (abang ojek), ingin membantu Mak Cik dan Pak Cik yang jaga warung-warung makanan kecil, pengusaha-pengusaha kecil, Insyaallah, doakan kejayaan kami,” tambah Syed Saddiq.

Dalam video berikutnya, Syed mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Berikut pernyataan Menpora Malaysia Syed saddiq melalui akun twitter resminya:

“Assalamualaikum ... Alhamdulillah pada hari ini rapat kabinet dengan suara bulat mengizinkan model bisnis Gojek atau Digo ride. Kita ingin memastikan bahwa kelompok kendaraan bermotor mendapatkan lapangan pekerjaan puluhan ribu dan pada saat yang bersamaan pengusaha warung untuk menjual barang mereka melalui layanan Gojek. Ini membantu wirausahawan muda dengan munculnya Gojek dapat menjual barang mereka dengan menggunakan jasa Gojek.

Turut ingin membantu anak muda dan masyarakat Malaysia secara keseluruhan yang ingin angkutan umum dari rumah ke LRT atau MRT dengan biaya yang rendah dan tidak perlu menghadapi kemacetan lalu lintas. Insya Allah kita ingin memastikan anak muda akan mendapatkan keberpihakan yang terbaik. Ini adalah masa depan Malaysia kita semua.”

Upaya Syed Saddiq itu menuai pujian dari Menteri Perdagangan Dalam Negeri Malaysia, Saifuddin Nasution.

“Sebagai upaya memperkasakan sektor e-dagang di Malaysia, saya menyokong idea Menteri Belia dan Sukan @SyedSaddiq membawa Gojek di Malaysia. Saya juga percaya syariat tempatan (perusahaan lokal) harus dilibatkan sekali sebagai persaingan sehat dan memberi pilihan kepada pengguna,” tulis Saifuddin lewat akun Twitternya @Saifnasution.

Mengutip sebuah kajian, Saifuddin mengatakan Malaysia mengalami masalah dalam pengantaran barang-barang yang terjual lewat e-commerce. Waktu pengantarannya lebih lama dibanding negara lain di ASEAN.

“43 persen pengguna e-dagang yang dipantau tidak puas dengan lamanya pengantaran e-dagang di Malaysia,” tambah Saifuddin.

“Di Indonesia, Gojek menawarkan GoSend E-commerce, di mana pengguna yang membeli barang dan memilih opsi pengantaran melalui Gojek yang jauh lebih pantas dibanding pengantaran biasa. Malah, perkhidmatan GoSend E-COmmerce Same Day Delivery juga ditawarkan,” kata Saifuddin.

Sementara itu, Juru Bicara Gojek menyatakan pertemuan antara Founder Gojek Nadiem Makarim dengan dengan Perdana Menteri Malaysia membahas berbagai hal, termasuk perkembangan Gojek dan dampak sosial ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat. Keduanya juga membahas dampak masuknya Gojek ke Malaysia dalam ekosistemnya.

"Kami sangat mengapresiasi keterbukaan pemerintah Malaysia atas peluang yang diberikan bagi Gojek untuk dapat beroperasi di Malaysia," kata juru bicara Gojek dalam siaran resminya, Rabu, 21 Agustus 2019. []

#gojek   #syedsaddiq   #malaysia

Share:




BACA JUGA
Otoritas Malaysia Bongkat Sindikat PhaaS 'BulletProofLink'
Indonesia-Malaysia Luncurkan Interkoneksi Pembayaran Antarnegara Berbasis Kode QR
11 Kasus Kebocoran Data di Malaysia Dua Tahun Terakhir
Malaysia Selidiki Dugaan Kebocoran Data Maybank, Astro, dan KPU
GoTo Pangkas Massal 1.300 Karyawan