IND | ENG
Pengamat: Industri Sepakbola Maju Dulu, Baru Pikir Big Data

Ilustrasi

Pengamat: Industri Sepakbola Maju Dulu, Baru Pikir Big Data
Arif Rahman Diposting : Kamis, 22 Agustus 2019 - 07:38 WIB

Jakarta, Cyberthreat.id - Analis sepakbola Pandit Football, Dex Gleniza, menilai sepakbola Indonesia belum saatnya memikirkan olahraga yang menggunakan teknologi lebih jauh seperti Big Data atau Artificial Intelligence (AI).

Menurut dia, sepakbola Indonesia jauh tertinggal dalam teknologi informasi. Bahkan untuk penerapan video assistant referee (VAR) saja Indonesia masih sulit sehingga bicara pengolahan data adalah sesuatu yang mustahil.

"Indonesia masih jauh untuk bisa seperti sepakbola Inggris atau Jerman. Kalau mau seperti itu Indonesia harus bikin industri sepakbola-nya maju lebih dulu," kata Dex kepada Cyberthreat.id, Rabu (22 Agustus 2019).

Dex menanggapi ide calon Ketua Umum PSSI Komjen Pol Mochamad Iriawan yang mengatakan bahwa sepakbola nasional butuh digitalisasi. Dengan merangkul teknologi, sepakbola bisa lebih maju serta meningkatkan nilai tambahnya.

Misalnya data-data pemain, pelatih hingga statistik pertandingan seperti jumlah gol, assist dan sebagainya. Menurut Dex, data sepakbola yang sudah lazim diketahui publik sudah banyak.

Contohnya data Transfer Matching System (TMS) milik FIFA yang menyimpan database pesepakbola dari seluruh dunia termasuk Indonesia. Belum lagi jika melibatkan pengolahan Big Data untuk bisnis dan industri sepakbola.

Yang belum menurut Dex adalah data-data historis dan tak terstruktur di sepakbola. Jika diolah, kata dia, data-data itu akan mendatangkan keuntungan bagi orang yang hidup di sepakbola. Sayangnya hal itu hanya bisa dilakukan saat industri sepakbola sudah maju seperti kompetisi sudah tertata rapi dan pembinaan berjalan dengan baik.

"Ekosistem sepakbola dengan teknologi ini juga harus diciptakan. Ekosistem tidak akan datang dengan sendirinya, tapi memang sebetulnya di Asia Tenggara enggak banyak yang bicara teknologi dalam olahraga."

Dex mengatakan para calon Ketum PSSI yang bertanding harus memiliki konsep yang matang dan roadmap tentang digitalisasi sepakbola ke depan. Menurut dia, pembicaraan tentang Big Data, AI dan teknologi di sepakbola keren.

"Memang kalau kayak bicara teknologi seperti Big Data sepakbola kesannya keren, tapi masalahnya adalah bagaimana teknisnya. Ini yang perlu ditanyakan."

Komjen Pol Mochamad Iriawan saat menggelar konferensi pers pada Rabu (21 Agustus 2019) di Jakarta mengatakan digitalisasi termasuk ke dalam roadmap yang telah disiapkannya. Dia sepakat persoalan mendasar PSSI dan sepakbola nasional harus dibereskan lebih dulu.

"Saya sebetulnya sudah punya roadmap soal digitalisasi ini. Soal data, teknologi, aplikasi dan sebagainya, tapi memang ada persoalan mendasar yang harus dibereskan dulu seperti stadion dan lapangan kan perlu sentuhan teknologi juga."

Mochamad Iriawan sepakat untuk teknologi dalam sepakbola nasional harus diupayakan secepatnya diperkenalkan. Kalau pun masih belum bisa advanced, minimal era digitalisasi akan berdampak kepada sepakbola nasional.

"Ini PSSI saja belum punya kantor. Nah, kalau sudah punya nanti, saya ingin bikin kantor yang digital dan bagus."

#Bigdata   #PSSI   #sepakbolanasional   #ai   #aplikasi   #teknologi

Share:




BACA JUGA
Demokratisasi AI dan Privasi
Indonesia Dorong Terapkan Tata Kelola AI yang Adil dan Inklusif
Microsoft Merilis PyRIT - Alat Red Teaming untuk AI Generatif
Utusan Setjen PBB: Indonesia Berpotensi jadi Episentrum Pengembangan AI Kawasan ASEAN
Indonesia Tingkatkan Kolaborasi Pemanfaatan AI dengan China