
Menteri Muda Malaysia Buat Pooling Soal Gojek, Hasilnya Mengejutkan
Menteri Muda Malaysia Buat Pooling Soal Gojek, Hasilnya Mengejutkan
Cyberthreat.Id - Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq membuat jajak pendapat di Twitter. Menteri berusia 27 tahun itu menanyakan pendapat warga negara itu tentang Go-Jek, aplikasi unicorn asal Indonesia.
“Anak muda Malaysia, Saya perlukan suara anda.Untuk membantu golongan mat motor, adakah anda bersetuju dengan ekonomi GoJek (2-wheel transport for people/makanan/Smal businesses)? Di Thailand/Singapore, kurang setahun, ratusan ribu peluang pekerjaan baru tercipta. (Pls RT),” tulis Saddiq di akun Twitternya.
Dilihat pada Selasa siang, 20 Agustus 2019, sudah lebih dari 56 ribu orang memberikan suaranya dalam jajak pendapat yang dimulai pada 18 Agustus 2019 itu.
Hasilnya, 88 persen menyatakan setuju, dan 12 persen tidak setuju.
“Setuju tapi dengan syarat. Kita perlu mendukung startup lokal dan kontrol kebijakan yang lebih ketat, sehingga mereka (Go-Jek) tidak sembarangan melakukan apa pun yang mereka inginkan. Lihatlah Grab," tulis salah seorang pengguna Twitter.
Syed Saddiq tak menjelaskan mengapa dirinya melakukan jajak pendapat itu. Namun, diduga itu terkait dengan rencana ekspansi Gojek ke Malaysia setelah beroperasi di Singapura, Thailand dan Vietnam.
Dalam kicauan lainnya, Saddiq mengatakan Go-Jek diharapkan dapat menjadi lapangan pekerjaan baru untuk lulusan sekolah menengah dan orang-orang yang sampai saat ini masih menganggur.
"Target market ini berlainan. 85 persen mereka yang bersama Go-Jek merupakan lulusan Sekolah Menengah Atas dan belum pernah bekerja (baik menganggur ataupun setengah menganggur)," kata Saddiq.
Go-Jek sendiri sebenarnya sudah menjajaki pasar Malaysia sejak tahun lalu. Namun pada Agustus 2018, Menteri Transportasi Malaysia, Anthony Loke Siew Fook menegaskan tak ada rencana memperkenalkan layanan Go-Jek di Malaysia.
“Pandangan personal saya, kita tidak siap memperkenalkan ride-sharing (berbasis motor) dan tak ada rencana ke sana,” kata Loke, dalam rapat parlemen 2018 lalu.
Menurut Loke, angka kecelakaan motor sangat tinggi, sehingga risiko ride-sharing semacam Go-Jek akan menjadi masalah. Ia pun tak ingin jalanan Malaysia semakin disesaki motor-motor yang susah diatur.
Go-Jek pertama kali didirikan pada 2010 lalu sebagai layanan transportasi jasa ojek. Belakangan, layanannya meluas ke sejumlah bidang seperti pembayaran digital Gopay, layanan pengiriman makanan Go-Food, pengiriman barang G-Send, hingga layanan bersih-bersih Go-Clean.
Lantas, akankah hasil jajak pendapat Menteri Syed Saddiq ini membuka jalan bagi Gojek masuk ke Malaysia? []
Share: