Jakarta, Cyberthreat.Id - Laju perusahaan produsen smartphone asal China tampaknya kian tak terbendung. Setelah disebut-sebut menguasai 62 persen pasar ponsel di Asia Tenggara,  Oppo bersama Xiaomi dan Vivo kini membentuk tim bersama untuk  membangun layanan transfer data atau file lintas merek. Ini semacam layanan AirDrop besutan Apple.

Dikutip dari Forbes.com,  kolaborasi trio ponsel China itu diumumkan hari ini di situs sosial media Weibo, Senin, 19 Agustus 2019.

Nantinya, pengguna Xiaomi MIUI, Oppo ColorOS, dan Vivo FuntouchOS yang berbasis Android akan bisa saling mengirim file satu sama lain menggunakan sistem peer-to-peer memakai kombinasi koneksi Bluetooth dan WiFi.

Laman Theverge menyebutkan, protokol ini akan menggunakan Bluetooth untuk memasangkan perangkat dan harus mampu mentransfer kecepatan hingga 20MB per detik. Teknologi ini menggunakan Wi-Fi di backend, seperti sistem AirDrop milik Apple.

Versi beta atau ujicoba layanan ini kabarnya akan dirilis pada akhir bulan ini.

Sebelumnya,  Google telah berusaha meluncurkan layanan ala AirDrop untuk Android di masa lalu, dengan berbagai keberhasilan. Pada Android 4.0 2011, termasuk Android Beam, yang mengandalkan NFC untuk pemasangan perangkat dan dihapus di Android Q mendatang.

Aplikasi Files by Google (awalnya Files Go) yang lebih baru menawarkan transfer file dengan pemasangan Bluetooth, sementara Android Q sendiri akan mengintegrasikan fungsionalitas “Fast Share” yang serupa.

Fast Share dilaporkan merupakan fitur Google Play Services, yang mungkin menjelaskan mengapa Xiaomi, Oppo, dan Vivo bekerja bersama untuk meluncurkan versi mereka sendiri.

Trio Xiaomi, Oppo, dan Vivo menguasai separuh market share ponsel pintar di China, sekitar 49 persen pada kuartal pertama 2019 berdasarkan laporan Counterpoint Research.

Riset terbaru  perusahaan Canalys pada 15 Agustus lalu  menyebut Oppo, Xiaomi, Vivo bersama Realme dan Huawei menguasai 62 persen pasar ponsel Asia Tenggara untuk kuartal kedua 2019.[]