IND | ENG
Smartfren Uji Coba Teknologi 5G untuk Sektor Industri

Jajaran Manajemen Smartfren, ZTE, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika saat uji coba teknologi 5G di PT Smart Tbk di Marunda, Jakarta Utara, Senin (19 Agustus 2019) | Foto: Cyberthreat.id/Eman Sulaeman

Smartfren Uji Coba Teknologi 5G untuk Sektor Industri
Eman Sulaeman Diposting : Senin, 19 Agustus 2019 - 16:26 WIB

Jakarta, Cyberthreat.id - Operator telekomunikasi Smartfren, dan vendor penyedia teknologi 5G, ZTE,  melakukan  uji coba penerapan 5G di industri manufaktur. Pelaksanaan uji coba dilakukan di salah satu pabrik milik PT Smart Tbk di Marunda, Jakarta Utara.

Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys mengatakan, teknologi yang ditunjukkan dalam uji coba adalah dengan memasang kamera 360 derajat di jalur logistik pengiriman barang PT. Sinarmas Agro Resources and Technology Tbk.

Kamera ini terhubung dengan jaringan 5G dan menghubungkan tampilan kamera ke headset virtual reality secara real time (waktu sebenarnya).

Keseluruhan proses pengoperasian penyimpanan barang di pabrik ini telah dilakukan menggunakan robot. Dengan menggunakan headset VR, pengguna seolah berdiri di tempat kamera terpasang sehingga bisa langsung memantau area logistik.

“Bayangkan jika skala penerapannya lebih besar dan tidak hanya di sekitar lingkungan pabrik tetapi berbeda kota maka operator (pabrik) tidak perlu berada di lokasi untuk melakukan fungsi pemantauan sehingga lebih efisien," kata Merza di PT Smart, Tbk. Refinery di Marunda Jakarta Utara, Senin (19 Agustus 2019).

Menurut Merza, uji coba tersebut mau menunjukkan  bahwa, salah satu teknologi berbasis 5G yang dapat digunakan dan diterapkan bagi industri manufaktur, dapat meningkatkan efisiensi waktu, meminimalkan kecelakaan kerja, serta peningkatan akurasi serta kualitas produk.

“Kami melihat bahwa dalam mendukung dari tercapainya Indonesia Unggul, salah satunya dapat dicapai dengan kesuksesan program peta jalan Making Indonesia 4.0, untuk itu peningkatan dari sisi telekomunikasi tidak dapat terpisahkan dan dapat dikatakan sebagai backbone utama untukkesuksesannya. Mengapa demikian karena di era industri 4.0 semuanya akan berbasis digital salah satunya adalah human and machine interface,” ujar Merza.

Merza menjelaskan, jika operator menemukan adanya kesalahan sistem di jalur logistik dan pengiriman tersebut, operator dapat meluncurkan drone pemantauan untuk melihat lebih jelas dimana terjadinyamasalah tanpa harus berada di lokasi dan menemukan penyelesaian atas masalah tersebut.

“Dengan demikian dapat meminimalisir kecelakaan kerja karena operator tidak perlu berada di lokasi tersebut,” tambah Merza.

Secara umum, uji coba penerapan teknologi 5G ini menggunakan frekuensi khusus, yaitu 28 GHz. Saat uji coba 5G, kecepatan maksimal (peak throughput) mencapai 8,7 Gbps.

“Kehadiran teknologi 5G akan membuka - banyak peluang meningkatkan produktifitas dan juga efisiensi, melalui proses otomatisasi, proses pemantauan real-time, dan memungkinkan augmented reality (Realitas Tertambah) yang lebih baik. Dan saya yakin masih banyak lagi pengembangan-pengembangan baru yang akan muncul,” jelas Merza.

 

#smartfren   #zte   #kominfo   #ujicoba5G   #virtualreality   #operatortelekomunikasi   #industri   #pabrik   #manufaktrur

Share:




BACA JUGA
Luncurkan Markas Aceh, Wamen Nezar Dorong Lahirnya Start Up Digital Baru
Wujudkan Visi Indonesia Digital 2045, Pemerintah Dorong Riset Ekonomi Digital
Ekonomi Digital Ciptakan 3,7 Juta Pekerjaan Tambahan pada 2025
Menkominfo Tantang Media Adopsi Perkembangan Teknologi
INA Digital Mudahkan Masyarakat Akses Layanan Publik dalam Satu Aplikasi