
Peta proyek palapa ring yang menjangkau seluruh wilayah Nusantara | Foto : Eman Sulaeman/Cyberthreat.id
Peta proyek palapa ring yang menjangkau seluruh wilayah Nusantara | Foto : Eman Sulaeman/Cyberthreat.id
Jakarta,Cybrthreat.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), menargetkan, pembangunan proyek penggelaran kabel serat optik untuk jaringan internet (Palapa Ring) di wilayah timur Indonesia (Paket Timur) dapat diselesaikan pada September 2019.
Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Anang Achmad Latif mengatakan, pembangunan Palapa Ring di wilayah timur Indonesia, khususnya di Provinsi Papua, bisa diselesaikan pada September mendatang.
"Target kami, pada September 2019 ini, semua jaringan selesai dibangun, sehingga dapat menunjukkan masyarakat di Papua dapat menikmati layanan broadband (internet),” kata Anang di Jayapura, Papua, pekan lalu.
Menurut dia, layanan broadband nantinya dapat dinikmati oleh masyarakat di Provinsi Papua, terutama pada fasilitas sekolah, puskesmas, kantor-kantor desa, dan lain sebagainya.
"Dalam empat tahun terakhir, kami fokus bagaimana mengembangkan Papua, Nusa Tenggara, dan Maluku, yang memiliki kemiripan dengan negara-negara Pasifik," tambahnya, seperti dikutip Antara.
Dia menjelaskan, Bakti tengah menghubungkan semua kota, khususnya di wilayah timur Indonesia, melalui pembangunan jaringan broadband, atau pita lebar yang disebut Palapa Ring ini. Tujuannya agar kawasan tersebut terhubung jaringan telekomunikasi, termasuk di dalamnya internet.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyampaikan bahwa proyek Palapa Ring Paket Timur menjangkau 35 kabupaten/kota yang tersebar di empat di provinsi Indonesia.
"Keempat provinsi tersebut, yakni Papua, Papua Barat, Maluku, dan Nusa Tenggara Timur, dengan total panjang kabel serat optik sekitar 8.454 kilo meter dan nilai proyek mencapai Rp 5,1 triliun,” ungkap Rudiantara.
Share: