
ByteDance | Foto: Wikipedia
ByteDance | Foto: Wikipedia
Beijing/Hong Kong, Cyberthreat.id – ByteDance, pemilik aplikasi TikTok, baru saja meluncurkan mesin pencari baru di China. Selama ini penyedia mesin pencari di China yang paling mendominasi adalah Baidu Inc sejak pemerintah melarang pengoperasian Google.
ByteDance, berbasis di Beijing, menamai mesin pencari itu dengan nama Toutiao Search—alamat domainnya sama dengan situs web agregator berita Toutiao atau Jinri Toutiao yang juga dimiliki ByteDance. Untuk saat ini, mesin pencarianToutiao.com masih dioptimalkan untuk versi mobile.
Toutiao Search sama seperti halnya mesin pencari China lainnya, hasil pencarian tetap masih disensor. Pencarian untuk "June Fourth", misalnya, sebuah istilah yang terkait dengan penindasan kekerasan terhadap demonstrasi pro-demokrasi di Lapangan Tiananmen Beijing pada tahun 1989, mesin pencari menunjukkan hasil dari People's Daily dan situs berita resmi lainnya.
Lalu, pencarian "Hong Kong," di mana demonstrasi besar-besaran pro-demokrasi sedang berlangsung, hanya menunjukkan hasil dari media yang disetujui negara atau layanan ByteDance sendiri, seperti Xigua Video, Douyin (versi lokal TikTok), atau Toutiao.
Baidu telah menjadi mesin pencari yang dominan di China sejak 2010 ketika raksasa mesin pencari AS Google mundur dari pasar China. Google menolak untuk mematuhi permintaan pemerintah untuk menyaring hasil pencariannya, demikian seperti dikutip dari Reuters, yang diakses Selasa (13 Agustus 2019).
Baidu pada 2018 menyumbang 66 persen dari pencarian desktop dan 71 persen dari pencarian mobile di China, menurut peneliti pasar StatCounter.
Baidu, yang melaporkan kerugian kuartal pertamanya pada Mei sejak penawaran umum perdana 2018, tampaknya tak begitu menganggap serius ByteDance.
"Kami telah mendominasi pasar selama dua dekade terakhir," Ping Xiaoli, manajer umum Baidu App, mengatakan kepada wartawan pekan lalu ketika ditanya tentang mesin pencari Bytedance.
Sementara, menurut TechCrunch, untuk memperkuat bisnis mesin pencariannya, ByteDance telah merekrut orang-orang dari perusahaan mesin pencari lain, termasuk dari Google, Baidu, Bing, dan 360.
Informasi perekrutan itu pertama kali diketahui di akun WeChat ByteDance awal Agustus ini dan menjadi pengumuman publik pertama perusahaan, bahwa mereka sedang membangun mesin pencari universal.
Share: