IND | ENG
Ingin Jadi Hacker? Yuk, Kenali Dulu Filosofi dan Karakternya

Ilustrasi | Foto: freepik.com

Ingin Jadi Hacker? Yuk, Kenali Dulu Filosofi dan Karakternya
Andi Nugroho Diposting : Rabu, 07 Agustus 2019 - 12:08 WIB

Jakarta, Cyberthreat.id – Peretas (hacker) tidak sepenuhnya jahat. Hacker jahat adalah cracker. Sayangnya, sebutan hacker merujuk pada aktor jahat telah meluas dan diterima publik.

Pakar teknologi informasi Onno W Purbo mengatakan, di dunia elektronik bawah tanah (underground) nama jarang digunakan. Orang biasanya menggunakan nama alias, call sign atau nama samaran, begitu pula dengan hacker.

Beberapa nama populer, di antara hacker Indonesia bisa dikenali seperti hC, cbug, litherr, fwerd, d_ajax, r3dshadow, cwarrior, ladybug, chiko, gelo, BigDaddy, the_rumput_kering dan lain-lain.

Onno mengatakan, hacker pada dasarnya adalah orang yang pandai programming. Ada lima karakteristik yang menandakan seseorang adalah hacker, antara lain:

  • Seseorang yang suka belajar detail dari bahasa pemrograman atau sistem.
  • Seseorang yang melakukan pemrograman tidak cuma berteori saja.
  • Seseorang yang bisa menghargai, menikmati hasil hacking orang lain.
  • Seseorang yang dapat secara cepat belajar pemrogramman.
  • Seseorang yang ahli dalam bahasa pemrograman tertentu atau sistem tertentu, seperti “UNIX hacker”.

Di dunia hacker pun terdapat “strata sosial”, meski “Saya yakin istilah ini tidak sepenuhnya bisa diterima oleh masyarakat hacker. Oleh karenanya saya meminta maaf sebelumnya,” tulis Onno dalam artikelnya Filosofy: Hirarki Hacker yang diunggah di Onnocenter.or.id, yang diakses Rabu (7 Agustus 2019).

Berikut ini level atau tingkatan para hacker:

Elite/Suhu

Juga dikenal sebagai 3l33t, 3l337, 31337 atau kombinasi dari itu. Dia merupakan ujung tombak industri keamanan jaringan. Mereka mengerti sistem operasi luar dalam, sanggup mengonfigurasi dan menyambungkan jaringan secara global. “Mereka seperti siluman dapat memasuki sistem tanpa diketahui, walaupun mereka tidak akan menghancurkan data-data. Karena mereka selalu mengikuti peraturan yang ada,” kata Onno.


Berita Terkait:


Semi Elite

Hacker ini biasanya lebih muda daripada Elite. Mereka juga mempunyai kemampuan dan pengetahuan luas tentang komputer. Mereka mengerti tentang sistem operasi (termasuk lubangnya). Biasanya dilengkapi dengan sejumlah kecil program cukup untuk mengubah program eksploit. Banyak serangan yang dipublikasi dilakukan oleh hacker kaliber ini, sialnya oleh para Elite mereka sering kali dikategorikan Lamer.

Developed Kiddie

Sebutan ini terutama karena umur kelompok ini masih muda  dan masih sekolah. Umumnya mereka masih menggunakan Grafik User Interface (GUI) dan baru belajar basic dari UNIX, tanpa mampu menemukan lubang kelemahan baru di sistem operasi.

Script Kiddie

Level ini biasanya melakukan aktivitas yang dilakukan “developed kiddie”. Seperti juga Lamers, mereka hanya mempunyai pengetahuan teknis networking yang sangat minimal. Biasanya tidak lepas dari GUI. Hacking dilakukan menggunakan Trojan untuk menakuti dan menyusahkan hidup sebagian pengguna Internet.

Lamer

Mereka adalah orang tanpa pengalaman dan pengetahuan yang ingin menjadi hacker (wanna-be hacker). Mereka biasanya membaca atau mendengar tentang hacker dan ingin seperti itu.

Penggunaan komputer mereka terutama untuk main game, IRC, tukar-menukar software bajakan, dan mencuri kartu kredit. Meretas dengan software Trojan, Nuke, dan DDoS. Karena banyak kekurangannya untuk mencapai Elevel lite, dalam perkembangannya mereka hanya akan sampai level “developed kiddie” atau “script kiddie” saja.

#hacker   #hacking   #cracker   #internetsehat   #kodeetikhacker   #levelhacker   #filosofihacker   #karakterhacker

Share:




BACA JUGA
Microsoft Ungkap Aktivitas Peretas Rusia Midnight Blizzard
Penjahat Siber Persenjatai Alat SSH-Snake Sumber Terbuka untuk Serangan Jaringan
Peretas China Beroperasi Tanpa Terdeteksi di Infrastruktur Kritis AS selama Setengah Dekade
Google Cloud Mengatasi Kelemahan Eskalasi Hak Istimewa yang Berdampak pada Layanan Kubernetes
Serangan siber di Rumah Sakit Ganggu Pencatatan Rekam Medis dan Layanan UGD