
Data Center Telkomsigma | Foto : Dok. Telkomsigma
Data Center Telkomsigma | Foto : Dok. Telkomsigma
Jakarta,Cyberthreat.id - Terjadinya gangguan listrik berskala nasional beberapa waktu lalu, menyebabkan aktivitas masyarakat dan berbagai sektor operasional bisnis terutama di wilayah DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat terhambat.
Namun, sebagai penyedia layanan data center yang telah memenuhi kriteria best practice berstandar internasional Tier IV Facility dan Tier III Operation, Telkomsigma sangat mengutamakan aspek keamanan dan ketahanan data center, serta telah mengantisipasi secara matang berbagai insiden dan situasi darurat yang berpotensi terjadi.
“Kami ingin memastikan bahwa seluruh server dan perangkat Data Center telkomsigma tidak terpengaruh dari terputusnya supply listrik dari pusat, sehingga tidak berdampak pada layanan dan operasional data center kami”, kata I Wayan Sukerta, ,Direktur Solution Delivery Telkomsigma melalui siaran pers, Senin, (5 Agustus 2019).
Wayan menjelaskan, saat terputusnya salah satu supply listrik, Telkomsigma memiliki jalur distribusi elektrikal ganda yang sesuai dengan kriteria Data Center berstandar Tier IV Facility dan Tier III Operation sehingga mampu menjaga nilai SLA.
Namun, jika terjadi power outage, Telkomsigma siap mengoperasikan genset dengan konfigurasi N+1 maupun 2N dengan kapasitas stok solar yang mampu bertahan hingga 72 jam (3 hari) non-stop dan akan terus diisi ulang demi menjaga availability seluruh sistem perangkat Data Center.
“Kami secara otomatis akan mengaktivasi sistem back-up power yang siap beroperasi tanpa jeda selama diperlukan demi mencegah down”, ujar Wayan.
“Begitu juga di seluruh tahapan normalisasi layanan yang diperlukan. Telkomsigma memiliki prosedur teknis ketat di seluruh aspek operasional guna menjamin seluruh proses pemulihan berjalan normal mulai dari aspek infrastruktur, network, sistem IT, yang didukung oleh tim teknis yang siap siaga memonitor 24x7,” pungkas Wayan.
Share: