IND | ENG
Sebut Unicorn di Indonesia Nol, Kepala BKPM Minta Maaf

Twitter Thomas Lembong

Sebut Unicorn di Indonesia Nol, Kepala BKPM Minta Maaf
Arif Rahman Diposting : Rabu, 31 Juli 2019 - 01:50 WIB

Jakarta, Cyberthreat.id - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mendapat banyak kritikan di Twitter menyusul pernyataannya yang menyebut Indonesia sebenarnya tidak memiliki Unicorn.

Padahal ucapan Tom berdasarkan riset Google-Temasek tahun 2016. Laporan riset berjudul e-conomy SEA: Unlocking the $200 billion opportunity in Southeast Asia menampilkan dengan jelas Indonesia tidak memiliki Unicorn alias nol. 

Indonesia hanya memiliki 7 Centaurs, startup dengan valuasi 100 juta USD, serta 16 Little Ponies yaitu startup dengan valuasi 10 juta USD. Singapura disebutkan memiliki 27 Little Ponies, 12 Centaurs serta 4 Unicorn yakni Gojek, Traveloka, Tokopedia dan Bukalapak. 

"Maaf & ralat: Tokopedia dan Bukalapak sudah klarifikasi ke saya, Gojek Indonesia sudah klarifikasi ke publik: mereka tidak pakai induk perusahaan di Singapura, tapi sepenuhnya PT PMA di Indonesia. Saya bicara terlalu jauh, mengomentari bahan Google-Temasek ini," tulis Thomas dalam akun Twitter @tomlembong, Selasa (30/7) pukul 20.42 WIB.

Kurang dari lima jam cuitan Akun @tomlembong mendapat 54 komentar, 252 retweet dan 209 like. Khalayak Twitter menanggapi cukup antusias yang mayoritas menyatakan kritik.   

"Lalu Unicorn Indonesia 0 (nol) maksudnya apa, Pak Tom," tulis akun Qiskandarjet.

Akun @danz_brito menilai Tom Lembong kurang teliti membaca data. Menurut dia, 4 Unicorn yang dimaksud Singapura sesuai laporan e-conomy tahun 2016 adalah Grab, Razer, Lazada dan Garena.

"If you're still curious of what Singaporean (it's mention as south east asian) Unicorn are, you may read somewhere in the 2016 report.They are Grab, Razer, Lazada, Garena," tulis akun tersebut.

Akun @SaintChyril mengatakan seharusnya seorang Kepala BKPM tidak boleh salah dalam membaca data. Apalagi data yang dimaksud Unicorn dan Decacorn yang melibatkan banyak orang serta putaran uang yang amat besar.

"Nah itu dia. Pertanyaannya adalah, jadi selama ini klaim bangga itu hasil dukungan siapa? Wong yang harusnya ngurus malah gak tau. Kalau perusahaan ecek-ecek okelah. Ini Decacorn," ujarnya.

#bkpm   #unicorn   #gojek   #traveloka   #bukalapak   #tokopedia   #thomaslembong

Share:




BACA JUGA
Cacat OAuth Kritis Terungkap di Platform Grammarly, Vidio, dan Bukalapak
Respon Tokopedia Soal Konsumen Beli iPhone Terima Batu
Awas! Serangan Siber Berkedok Tawaran Kerja di Tokopedia
GoTo Pangkas Massal 1.300 Karyawan
Bikin Akun Driver Pakai Identitas Curian dari Dark Web, Pria Ini Terancam 22 Tahun Penjara