IND | ENG
Duh, Google Jegal Kandidat Capres AS Dari Partai Demokrat?

Tulsi Gabbard | Foto : Los Angeles Magazine

Duh, Google Jegal Kandidat Capres AS Dari Partai Demokrat?
Eman Sulaeman Diposting : Jumat, 26 Juli 2019 - 22:43 WIB

Washington DC, Cyberthreat.id - Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Tulsi Gabbard menggugat Google pada hari Kamis, (25 Juli 2019).

Gugatan tersebut berkaitan dengan tindakan Google yang secara ilegal memblokir Gabbard untuk membeli iklan pada platform Google.

Tindakan Google itu, terjadi pada 28 Juni 2019, dua hari setelah Gabbard muncul dalam debat pertama sebagai kandidat presiden dari partai Demokrat.

"Google melakukan tindakan itu, tanpa peringatan, tanpa transparansi, dan tanpa akuntabilitas," tulis Gabbard dalam gugatannya, seperti dikutip dari Arstechnica, Jumat, (26 Juli 2019).

"Perlakuan Google yang sewenang-wenang dan tak terduga terhadap kampanye itu menimbulkan kekhawatiran bagi para pembuat kebijakan di mana pun, tentang kemampuan perusahaan untuk menggunakan dominasinya untuk mempengaruhi wacana politik,” tambah Gabbard.

Namun, pihak Google mengatakan, tindakan pemblokiran  itu dipicu oleh algoritma anti-fraud otomatis milik perusahaan.

"Kami memiliki sistem otomatis yang menandai aktivitas yang tidak biasa pada semua akun pengiklan, termasuk perubahan pengeluaran yang besar untuk mencegah penipuan dan melindungi pelanggan kami," kata juru bicara Google melalui email kepada Arstechnica.

“Dalam hal ini, sistem kami memicu penangguhan dan akun itu dipulihkan segera sesudahnya. Kami bangga menawarkan produk iklan yang membantu kampanye terhubung langsung dengan pemilih, dan kami melakukannya tanpa bias terhadap partai atau ideologi politik mana pun,” tegas Google.

Meski demikian, menurut laporan tersebut, dalam beberapa bulan terakhir, calon presiden dari Partai Demokrat sering melakukan kampanye untuk anti-Google.

Bahkan, Senator Elizabeth Warren dan Bernie Sanders  menyerukan untuk mendelegitimasi Google. Gabbard disebutkan,berada di posisi mendukung Warren.

 Gabard bahkan mengatakan,  Komisi Perdagangan Federal AS gagal mengambil tindakan, setelah penyelidikan tahun 2012 dalam praktik bisnis Google. 

Dimana, Komisi Komunikasi Federal meluncurkan kembali peraturan netralitas jaringan di bawah Trump, dan  Facebook juga diduga telah menyensor iklan kampanye Warren yang menyerukan penghentian Facebook.

Gabard juga mengeluh,bahwa Google sengaja menyabot kampanyenya dengan menghalangi dia menjalankan iklan. Gabard juga mengklaim, akun Gmail-nya, ketika mengirimkan email, lebih lambat dibandingkan dengan kandidat lainnya. Namun, disebutkan, bukti-bukti itu tidak disertai dengan alat bukti yang konkret.

“Keluhan tersebut menjalin teori konspirasi yang rumit tentang bagaimana Google keluar untuk mendapatkannya, tetapi fakta-fakta yang dikutip oleh keluhan tersebut menceritakan kisah konspirasi yang benar-benar tidak menarik," ungkap Eric Goldman, Seorang Sarjana Hukum dari Universitas Santa Clara.

Sebagai informasi, Tulsi Gabbard adalah politikus Amerika yang menjabat sebagai Perwakilan AS untuk distrik kongres ke-2 Hawaii sejak 2013. Dia adalah anggota Partai Demokrat.

Setelah terpilih pada tahun 2012, Ia menjadi orang Amerika Samoa pertama dan anggota Hindu pertama di Kongres Amerika Serikat

 

 

#Google   #Tulsigabbard   #kongresAS   #platform   #iklangoogle   #capresAS   #partaidemokrat

Share:




BACA JUGA
Google Mulai Blokir Sideloading Aplikasi Android yang Berpotensi Berbahaya di Singapura
Google Penuhi Gugatan Privasi Rp77,6 Triliun Atas Pelacakan Pengguna dalam Icognito Mode
Malware Menggunakan Eksploitasi MultiLogin Google untuk Pertahankan Akses Meski Kata Sandi Direset
Google Cloud Mengatasi Kelemahan Eskalasi Hak Istimewa yang Berdampak pada Layanan Kubernetes
Penting: Kerentanan Zero-Day Chrome Terbaru yang Dieksploitasi di Alam Liar – Upadate-ASAP