
Pendiri Kartunet.com Dimas P. Muharam. | Foto: Faisal Hafis (M)/Cyberthreat.id
Pendiri Kartunet.com Dimas P. Muharam. | Foto: Faisal Hafis (M)/Cyberthreat.id
Jakarta, Cyberthreat.id – Pendiri Kartunet.com, Dimas P. Muharam, mengatakan, era industri 4.0 menjadi peluang baik bagi para penyandang disabilitas untuk berkarya. Dengan kian majunya teknologi informasi, penyandang disabilitas kian terbantu dan mandiri.
“Saya selalu bilang ke teman-teman disabilitas, untuk belajar teknologi. Dengan teknologi dan era digitalisasi ini justru membuat kita setara dengan orang-orang pada umumnya,” ujar Dimas, yang kini bekerja sebagai staf Litbang di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Rabu (24 Juli 2019).
Kartunet.com adalah media online warga sebagai wadah kreasi dan aspirasi penyandang disabilitas yang diluncurkan sejak 19 Januari 2006.
Dimas kemudian mencontohkan adanya tren e-commerce saat ini. Menurut dia, penyandang disabilitas bisa memanfaatkan tren itu untuk ikut berjualan seperti orang lain.
“Sekarang sudah banyak kok teman disabilitas yang berjualan di e-commerce dan mereka berhasil. Dari situ juga bisa kita lihat jika dengan menggunakan internet penyandang disabilitas bisa berkarya” ujar dia.
Terpisah, sebelumnya Chief External Affairs Home Credit Indonesia, Andy Nahil Gultom saat ditemui Selasa (23 Juli) di Jakarta, mengatakan, pertumbuhan e-commerce di Indonesia didorong karena kebiasaan dari kalangan milenial belanja online.
Selain faktor itu, ada empat pendorong lain yang membuat tren e-commerce di Indonesia tumbuh positif, antara lain: (a) meningkatnya penggunaan internet dan ketersediaan smartphone yang cukup tinggi, (b) peningkatan usaha mikro, (c) tumbuhnya investasi perusahaan ekonomi digital di Asia Tenggara, dan (d) terakhir, dorongan dari pemerintah untuk menggalakkan pertumbuhan ekonomi digital.
Menurut dia, proyeksi pertumbuhan e-commerce di Indonesia pada tahun 2022 sekitar Rp 910 triliun. “Proyeksi tersebut delapan kali lipat lebih besar dibanding 2017 yang bernilai Rp 112 triliun,” ujar Andy.
Redaktur: Andi Nugroho
Share: