Jakarta, Cyberthreat.id - Tangkapan layar stories Instagram dari seseorang yang mengaku alumnus Universitas Indonesia viral di media sosial. Bahkan, hingga Rabu (24 Juli 2019) sore pukul 15.30, tagar #LulusanUI masuk dalam perbincangan populer di Twitter.

Stories itu berisi tulisan keluhan seseorang yang mengeluh karena digaji Rp 8 juta, padahal dirinya adalah lulusan dari UI.

"Jadi tadi gue diundang interview kerja perusahaan lokal dan nawarin gaji kisaran 8 juta doang. Hell000 meskipun gue fresh graduate gue lulusan UI Pak!! Universitas Indonesia. Jangan disamain ama fresh graduate kampus lain dong ah... Level UI mah udah perusahaan luar negeri, kalo lokal mah oke aja asal harga cucok," demikian tulisan yang viral itu.

Banya warganet Twitter yang mencemooh keluhan tersebut dibanding mereka yang membela. Seperti komentar Agus Haryono (@agushar00305884) yang dibuat dengan "nada bijak".

"Ketidaksyukuran manusia atas berka yang diberikan! Entah akan seperti apa manusia2 seperti ini," tulis dia.

---

Foto: tangkapan layar dari unggahan warganet di Twitter.

---

Sementara komentar lainnya, di antaranya:

• Apa daya lulusan sekolah tinggi, itupun kalau lulus, tulis Lawerence Marcorando (@LawrenceMarcor1) yang kemudian ditambah emotikon menangis dan tagar #Lulusan UI #Megawati #prabowo #kimihime.

• Wahai #Lulusan UI yang berkoar-koar minta gaji tinggi padahal pengalaman belum sebiji. Please jangan bikin malu kami. Tertanda juga #LulusanUI, tulis Rubyastari (@rubyastari).

• Mau kamu lulusan manapun yang utama itu attitude si, sama gimana kamu mengembangkan diri di kampus saat ini. Semangat #LulusanUI, tapi kita #LulusanUNSOED, tulis anakunsoed (@anakunsoed63).

• Saya bukan #LulusanUI Banggalah menjadi bagian kampus Anda. Dimanapun Anda kuliah. Daripada menjadi #LulusanUI tapi merusak nama kampus, tulis Bahrul Ulum (@Bung_Bahrul).

• #LulusanUI Dulu, nama besar kampus disebabkan oleh karena kehebatan mahasiswanya. Sekarang, mahasiswa ingin hebat karena nama besar kampusnya... TomSam cong," tulis DVRK (@M0nkeyDLvffy).

Bagaimana pendapatmu?