Cyberthreat.id - Satu dekade kemitraan komprehensif, Indonesia dan Belanda akhirnya sepakat meningkatkan lebih dari 30 perjanjian bilateral. Salah satunya penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) di bidang keamanan siber.

Penandatanganan nota kesepahaman kerja sama tersebut dilakukan langsung oleh Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian dengan Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Kerjasama Pembangunan Belanda Hanke Bruins Slot yang disaksikan oleh Menlu Retno Marsudi di Kantor Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Jakarta, Selasa (31/10/2023).

“Saya menyambut baik penandatanganan MoU kerja sama di bidang keamanan siber hari ini, yang menandai bidang kerja sama lain dalam isu-isu yang sedang berkembang di ruang siber,” ujar Menlu Retno.

Ia mengatakan, Belanda adalah satu mitra terpenting bagi Indonesia. Saling menghormati dan saling menguntungkan diwujudkan dalam hubungan bilateral ini, termasuk penghormatan terhadap kedaulatan dan keutuhan wilayah. Tahun ini menandai satu dekade kemitraan komprehensif kedua negara yang dimulai sejak tahun 2013.

“Saya senang melihat kemitraan telah tumbuh semakin kuat selama dekade terakhir yang ditandai dengan peningkatan kunjungan dan inisiatif tingkat tinggi serta penandatanganan lebih dari 30 perjanjian bilateral,” kata Retno.

Ia juga mengungkapkan, Plan of Action (PoA) ini akan berfungsi sebagai peta jalan bagi kelanjutan kemitraan dan kolaborasi antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Belanda.

“Saya sangat senang hari ini, bersama Menteri Bruins Slot meluncurkan Rencana Aksi Kemitraan Komprehensif untuk tahun 2024-2025,” jelas Retno.

Sementara Kepala BSSN Hinsa Siburian mengapresiasi satu dekade kemitraan komprehensif antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Belanda yang diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman kerja sama di bidang keamanan siber.

Internet yang terus berkembang melalui perluasan sistem informasi yang terhubung ke hampir semua sektor seperti ekonomi, kesehatan, komunikasi, hingga tata pemerintahan telah menghadirkan tantangan signifikan baik bagi pemerintah, organisasi sektor swasta, dan individu di seluruh belahan dunia.

“Walaupun memiliki banyak manfaat, tingginya konektivitas internet membuat sektor-sektor tersebut rentan terhadap ancaman dan serangan siber,” ujar Hinsa.

Untuk itu, sambungnya, sinergitas dan kolaborasi antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Belanda di bidang keamanan siber dapat terus berkelanjutan, seperti yang diutarakan Menlu Retno bersama Menteri Bruins Slot terkait Rencana Aksi Kemitraan Komprehensif tahun 2024-2025.[]