
Google Kampanye Bulan Keamanan SIber
Google Kampanye Bulan Keamanan SIber
Cyberthreat.id - Raksasa internet dunia Google mengampanyekan Oktober sebagai bulan keamanan siber. Ini terlihat dari adanya tautan khusus di pencairan Google yang menjelaskan bagaimana Google menjaga keamanan siber dari upaya peretasan yang mungkin dialami pengguna, bisnis, maupun pemerintah.
Beberapa program keamanan yang saat ini dijalankan Google antara lain seperti keamanan open source, project zero, mandian threat intelligence, juga membentuk tim khusus untuk melacak ancaman keamanan siber (threat analysis group).
"Kami bekerja sama dengan pimpinan pengamanan cyber, pemerintah, dan komunitas keamanan untuk meningkatkan standar keamanan global yang mengutamakan perlindungan pengguna, memberantas disinformasi, dan membagikan informasi ancaman untuk melindungi keterbukaan dan keamanan internet bagi semua pengguna," tulis Google, diakses Jumat, 27 Oktober 2023.
Sejarah Bulan Keamanan Siber
Seiring kemajuan teknologi di awal 2000-an, internet berkembang pesat. Sejalan dengan itu, ancaman juga mulai bermunculan di dunia maya. Karena ancaman siber datang dalam berbagai bentuk, satu hari dinilai tak cukup untuk pendidikan keamanan siber tidaklah cukup. Oleh karena itu, dibuatlah Bulan Kesadaran Keamanan Siber (sebelumnya dikenal sebagai Bulan Kesadaran Keamanan Siber Nasional) di Amerika Serikat.
Kampanye itu diluncurkan pada Oktober 2004 sebagai bagian dari inisiatif bersama antara Aliansi Keamanan Siber Nasional (NCSA) dan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (DHS).
Tujuan dari upaya ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan ancaman dunia maya dan meningkatkan kesiapsiagaan bagi organisasi, dunia usaha, dan masyarakat sehari-hari.
Saat pertama diluncurkan, program itu berpusat pada meningkatkan kesadaran keamanan seperti memperbarui perangkat lunak antivirus di perangkat pengguna dua kali setahun.
Seiring perjalanan waktu, ancaman juga semakin meningkat. Mulai 2011, Aliansi Keamanan Siber Nasional AS dan DHS mengembangkan konsep tema keamanan mingguan selama sebulan.
Gagasan itu berdasarkan masukan dari para pemangku kepentingan bahwa banyak aspek keamanan siber harus dirtikulasikan dengan lebih lain, sehingga memudahkan kelompok lain menyelaraskan dengan tema tertentu. Tema yang diangkat pun lebih luas, antara lain mencakup pendidikan, kejahatan dunia maya, penegakan hukum, mobilitas, infrastruktur penting, dan perlindungan terhadap usaha kecil dan menengah.
Dalam beberapa tahun terakhir, pokok bahasannya telah diperluas hingga mencakup praktik terbaik keamanan yang lebih modern, seperti autentikasi multifaktor, pencadangan data, dan perlindungan terhadap serangan phishing.[]
Share: