IND | ENG
Serangan Siber Terhadap Pengadilan Kriminal Internasional Disebut Upaya Spionase

Tech Crunch

Serangan Siber Terhadap Pengadilan Kriminal Internasional Disebut Upaya Spionase
Nemo Ikram Diposting : Senin, 23 Oktober 2023 - 17:36 WIB

Cyberthreat.id - Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), satu-satunya pengadilan internasional permanen di dunia yang mempunyai mandat untuk menyelidiki dan mengadili genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang, telah menetapkan bahwa serangan siber terhadap sistem mereka pada bulan September adalah upaya spionase.

Pengadilan, yang berkantor pusat di Den Haag, Belanda, bulan lalu mengonfirmasi bahwa peretas telah menyusup ke jaringannya. Dalam pembaruan yang diposting pada hari Jumat, ICC mengatakan pihaknya telah menetapkan bahwa insiden ini adalah “serangan yang ditargetkan dan canggih” dengan “tujuan spionase.”

“Oleh karena itu, serangan tersebut dapat ditafsirkan sebagai upaya serius untuk melemahkan mandat pengadilan,” kata pengadilan sebagaimana dikutip TechCrunch.

ICC, yang menyimpan informasi sensitif terkait dugaan kejahatan perang dan data tentang saksi yang mungkin berisiko jika identitas mereka terungkap, mengatakan pihaknya belum menentukan apakah ada data yang diakses atau dicuri selama serangan siber tersebut.

“Jika ditemukan bukti bahwa data spesifik yang dipercayakan kepada Pengadilan telah dikompromikan, pihak yang terkena dampak akan dihubungi segera dan langsung oleh Pengadilan,” kata ICC. Pengadilan belum mengonfirmasi sifat spesifik dari serangan siber tersebut, seperti apakah malware disebarkan.

Juru bicara ICC Sonia Robla tidak segera menanggapi pertanyaan TechCrunch.

Mahkamah mengatakan pihaknya belum mengkonfirmasi siapa yang berada di balik serangan siber tersebut, namun menyatakan bahwa mereka mengantisipasi akan menghadapi kampanye disinformasi yang menargetkan ICC dan para pejabatnya dalam upaya untuk mendelegitimasi kegiatan-kegiatannya.

Dalam pernyataannya, ICC mencatat bahwa serangan siber terjadi pada saat “kekhawatiran keamanan yang lebih luas dan meningkat” bagi pengadilan.

Setelah ICC mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin, Rusia membalas dengan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap presiden ICC, wakilnya, kepala jaksa penuntut, dan salah satu hakim ketua.

Pada saat yang sama, ICC mengatakan serangan dan gangguan terhadap sistemnya terjadi setiap hari dan terus menerus.

Menanggapi serangan siber yang belum pernah terjadi sebelumnya pada bulan September, ICC mengatakan pihaknya memperkuat upaya perlindungan keamanan sibernya. Di antaranya, mencakup penguatan kerangka manajemen risiko dan memastikan adanya prosedur untuk melindungi korban dan saksi dari potensi risiko keamanan.[]

#T0X1CID   #HACKEDBYT0X1CID   #HACKED   #BY   #X-GANKTEAM   #X-GANKFAMILY   #PURBALINGGABLACKHAT

Share:




BACA JUGA
Cisco Zero-Day Dieksploitasi, Ditanam Backdoor Lua Berbahaya di Ribuan Perangkat
Wamen Kominfo Ajak Santri Sehatkan Ruang Digital dengan Kampanye Pemilu Damai
KETUA UMUM WANTRII FADLI HAMSANI
'Ini Wadah Mengakselerasi Transformasi Digital Industri'
Problem Transformasi Digital Sektor Kesehatan: Internet Belum Merata hingga Literasi Keamanan