Cyberthreat.id - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Republik Indonesia turut berpartisipasi dalam The 11th Regional Arab, OIC-CERT dan CIS Cyber Drill, sebuah event yang didedikasikan untuk CERT Nasional Arab, CIS, dan OIC, CERT swasta dan pusat operasi keamanan sektor kritis.

Agenda bagian dari acara bertajuk “Regional Cybersecurity Week” ini, berlangsung di Rixos Premium Saadiyat Island, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada 8-12 Oktober 2023.

Kegiatan yang diikuti sebanyak 70 negara tersebut, mensimulasikan tren serangan siber terbaru dan mengukur kepercayaan diri serta kemampuan para peserta melalui sejumlah environment yang dirancang untuk melibatkan para peserta dalam skenario kehidupan nyata.

Kegiatan ini akan menempatkan mereka di bawah tekanan untuk mengukur kemampuan mereka dalam merespon dan berkomunikasi secara efektif dengan pemangku kepentingan lainnya di antara Tim Respons Insiden Komputer (CIRT) nasional untuk mengatasi hambatan dan keadaan yang ada.

“Event tersebut bagus sekali, karena bertujuan untuk memaparkan peserta dari Tim Tanggap Darurat Komputer (CERT) nasional atau tim tanggap insiden, terhadap berbagai skenario berdasarkan studi kasus dan situasi kehidupan nyata,” ujar Direktur Operasi Keamanan Siber BSSN Andi Yusuf, pada Kamis (19/10/2023).

Ia juga mengapresiasi cyber drill internasional terbesar secara tatap muka itu. Melalui IDSIRTII selaku Tim Tanggap Insiden Siber Nasional (NatCSIRT) Indonesia yang berada di bawah direktoratnya, dirinya mengutus 5 personil untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Kelima personil dari IDSIRTII BSSN yaitu Taufik Arianto (Ketua IDSIRTII), Jeni Rahman (Secondary Representative), serta 3 personil teknis yakni Kadek Krishna Adi Muliastawan, Candra Kurniawan, dan Mohamad Heading Nor Ilahi.

“Banyak manfaat dan pengalaman berharga yang didapat oleh saya beserta tim selama mengikuti kegiatan simulasi latihan serangan siber ini,” kata Taufik Arianto, yang juga menginformasikan kegiatan lain yang diikutinya selama di Abu Dhabi yaitu rapat pengurus OIC-CERT membahas laporan progres KPI tahunan yang diemban setiap negara anggota kepengurusan.

Adapun yang menjadi key highlight dalam event The 11th Regional Arab, OIC-CERT dan CIS Cyber Drill antara lain Risiko dan Paparan Keamanan Siber – Faktor Kunci dalam Keputusan Kemitraan, The Rising Threat Horizon dan Penciptaan Kepercayaan Digital, Dinamika pasar keamanan yang kompetitif bagi pemimpin produk, Keamanan siber yang didukung AI, dan Pendekatan GCC untuk ekonomi digital yang aman dan tangguh.

Lalu, ada pertumbuhan industri keamanan siber untuk menciptakan lapangan kerja baru, teknologi berkembang yang bertanggung jawab atas produksi perkembangan inovatif industri keamanan siber.

Kemudian, kerangka kerja modern untuk mengamankan perekonomian digital dan terinterkoneksi peran keamanan siber dan keamanan data dalam ekonomi digital.

Sorotan utama lainnya yaitu analisis perilaku menjadi bagian integral dari solusi keamanan siber tingkat lanjut, keamanan siber dan teknologi masa depan, keamanan siber sebagai penggerak ekonomi, respons siber yang muncul untuk mendukung inovasi siber, serta meningkatkan kerja sama GCC dan internasional untuk merespons ancaman siber berikut mendorong ruang siber global yang stabil dan terbuka.

Program tersebut diselenggarakan oleh Cyber Security Council UEA, bekerjasama dengan Organization of Islamic Countries – Computer Emergency Response Team (OIC-CERT), International Telecommunication Union (ITU), dan Forum of Incident Response and Security Team (FIRST).[]