
Kantor dan ATM Bank Mandiri
Kantor dan ATM Bank Mandiri
Jakarta, Cyberthreat.id - Indonesia Police Watch (IPW) meminta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan Cyber Crime Bareskrim Polri masuk ke Bank Mandiri mengusut kasus erornya sistem Perbankan plat merah paling besar di Indonesia yang terjadi Sabtu (20 Juli 2019).
"Apa yang terjadi di Bank Mandiri itu tidak hanya meresahkan nasabah, tapi juga sudah meresahkan masyarakat, khususnya masyarakat perbankan nasional," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane dalam keterangan pers yang diterima Cyberthreat.id, Rabu (24 Juli 2019).
Kasus erornya sistem PT Bank Mandiri Tbk (BMR ) membuat bank-bank lain resah dan meningkatkan kewaspadaannya. Terlebih, munculnya keajaiban saldo nasabah yang raib dan ada juga yang bertambah drastis.
BSSN dan Cyber Crime Polri, kata dia, perlu masuk lebih dalam untuk mengusut kasus tersebut. Sejumlah pertanyaan muncul ke ranah publik. Apakah sistem Bank Mandiri itu eror akibat adanya serangan digital dari negara lain.
Apakah ada pihak tertentu dari luar negeri yang berusaha membobol sistem perbankan nasional itu untuk mendapatkan keuntungan ekonomi. Apakah ada yang berusaha memasukkan dana ilegal dengan jumlah besar dari luar negeri dengan cara mengganggu sistemnya.
"Semua ini perlu diusut Cyber Crime Polri dan BSSN secara transparan agar ke depan sistem perbankan nasional bisa terjaga dengan aman."
IPW meminta penyebab kasus ini harus diumumkan secara transparan kepada publik. Mengingat, begitu banyaknya kepentingan publik sebagai nasabah di bank terbesar tersebut.
Dari pantauan IPW, Cyber Crime Polri belum bergerak sementara BSSN hanya sekadar memantau dan belum bekerja agresif untuk membuka dan mencari tahu apa yang terjadi sesungguhnya di Bank Mandiri.
"Jika bank sebesar Mandiri saja bisa seperti itu, bagaimana dengan bank bank lain. Tentunya sangat mustahil, jika bank sebesar Mandiri, sistemnya begitu buruk dan begitu mudah eror."
Share: