Cyberthreat.id - Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian memberikan paparan tentang bahaya ancaman kejahatan siber kepada peserta Penataran istri/Suami Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXIV Tahun 2023.

Ceramah itu berlangsung di Ruang Bhinneka Tunggal Ika, Gedung Panca Gatra Lemhanas RI Jakarta pada Rabu (4/10/2023).

Kepala BSSN kepada peserta penataran yang terdiri dari istri/suami peserta PPSA XXIV itu memberikan bekal agar menambah wawasan dan kewaspadaan terhadap berbagai ancaman yang akan datang.

“Bahaya perang fisik masih dapat terlihat, namun perang siber ini lebih sulit karena tidak dapat dilihat dengan mata melainkan dengan teknologi,” kata Hinsa.

Lebih lanjut Hinsa menyampaikan bahwa kejahatan dunia siber saat ini dapat merugikan diri pribadi maupun suatu negara.

“Contohnya penipuan yang marak terjadi seperti judi online, perundungan maupun serangan yang lebih besar yang dapat memberikan dampak pada infrastruktur vital nasional,” tambahnya

Hinsa juga menyampaikan bahwa pencegahan kejahatan siber dimulai dari diri sendiri dengan meningkatkan kesadaran atau security awareness.

Kejahatan yang terjadi di dunia siber tidak hanya secara teknis melainkan sosio kultural yang dapat mapinguaries atau bahkan merubah ideologi bangsa kita yaitu Pancasila.

Pada kesempatan itu, bertindak selaku moderator adalah Dr. dr. Haridana Indah S. Mahdi, Sp. PD-KAI, FINASIM, M.M. BIOMED yang berprofesi sebagai konsultan Alergi Imunologi di RS Kanker Dharmais dan juga dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Haridana merupakan istri dari Brigjen TNI (Mar) Dr. Hermanto S.E., MM., CSBA salah seorang peserta PPSA XXIV tersebut.

Di akhir ceramahnya, Kepala BSSN berpesan bahwa keluarga mempunyai peran dan tanggung jawab untuk ikut menjaga ruang siber Indonesia. Mari kita #JagaRuangSiber untuk Indonesia maju.[]