
bssn.go.id
bssn.go.id
Cyberthreat.id - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Republik Indonesia merumuskan kebijakan tata kelola keamanan siber dan sandi melalui lomba karya tulis. Lomba ini dilakukan Direktorat Kebijakan Tata Kelola Keamanan Siber dan Sandi untuk merumuskan tata kelola yang baik.
Dikatakan oleh Direktur Kebijakan Tata Kelola Keamanan Siber dan Sandi BSSN Nunil Pantjawati, salah satu prinsip dari tata kelola yang baik adalah adanya partisipasi dari stakeholder seluas mungkin dalam proses penyusunan kebijakan.
“Masukan yang beragam dari berbagai pihak dalam proses pembuatan kebijakan dapat membantu kami untuk mempertimbangkan berbagai persoalan, perspektif, dan opsi-opsi alternatif dalam menyelesaikan suatu persoalan,” ujarnya usai pengumuman lima terbaik lomba karya tulis bertajuk “Call for Contribution” di Solo, Jawa Tengah, Senin (25/9/2023).
Menurutnya, proses partisipasi melalui lomba karya tulis membuka peluang bagi BSSN ketika membuat kebijakan untuk mendapatkan pengetahuan baru, mengintegrasikan harapan publik ke dalam proses pengambilan kebijakan, sekaligus mengantisipasi terjadinya konflik sosial yang mungkin muncul.
Komponen yang menjamin akses partisipasi mencakup tersedianya ruang formal melalui forum-forum yang relevan, adanya mekanisme untuk memastikan partisipasi publik, proses yang inklusif dan terbuka, serta adanya kepastikan masukan dari publik akan diakomodir dalam penyusunan kebijakan.
Atas dasar tersebut, BSSN menyelenggarakan forum tata kelola keamanan siber dan sandi nasional melalui karya tulis dengan serangkaian kegiatannya meliputi call for contribution, penilaian artikel, dan presentasi artikel terpilih pada saat Cybersecurity Governance Policy Forum.
“Kegiatan ini telah selesai dilaksanakan, dengan mendapat antusias yang baik dari akademisi, pegawai kementerian dan lembaga, profesional, dan mahasiswa yang berkecimpung di bidang hukum, kebijakan dan keamanan siber,” terang Nunil.
Adapun dari total 126 peserta yang mengikuti lomba karya tulis bertema Optimizing Cybersecurity Governance and Policy for Critical Information Infrastructure, panitia dan tim juri disebut memilih lima artikel terbaik dari masing-masing sub-tema.
Antara lain: Kebijakan dan Impementasi Tata Kelola Manajemen Risiko Keamanan Siber; Pengembangan Information Sharing, Sistem Deteksi Ancaman dan Filtrasi Internet; Pemanfaatan Teknologi Terbarukan: 5G, IoT, AI, IPv6; Peningkatan Kolaborasi Pentahelix dalam Pengelolaan Keamanan Siber; dan Peningkatan Budaya Kemanan Siber.
Lima terbaik tersebut adalah artikel berjudul Strategi Praktis Penyelenggaraan Pelindungan Infrastruktur Informasi Vital oleh Syaiful Andy dari Telkom Indonesia, Kajian Penyelenggaraan ISAC pada Sektor IIV di Indonesia oleh Prof. Kalamullah Ramli, Arini Muhafidzah, Fandy Aditya Putra, dan Farouq Aferudin dari Universitas Indonesia.
Lalu, Integrasi Gpt-4 dengan Threat Intelligence dalam Pengenalan Ancaman dan Respon Kejadian pada Security Operation Center oleh Muhammad Ajran Saputra dari BRI, Model Kolaborasi Penta-helix dalam Tata Kelola oleh Eko Eddya Supriyanto dari STKIP Tegal, dan Evaluasi Kesadaran Keamanan Informasi di Sektor Pendidikan Indonesia oleh Sara Lutami Pardede dari Universitas Telkom.
“Ada empat kriteria dalam penilaiannya, yaitu berdasarkan kreativitas gagasan, topik yang dikemukakan, data dan sumber informasi, serta analisis-sintesis dan kesimpulan,” jelas Nunil.
Pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2023 ini dimulai dari tahap pengumuman dan pembukaan hingga batas pendaftaran serta penerimaan artikel 4 Agustus-10 September, pengumuman artikel terpilih 20 September, dan pemaparan artikel terbaik 25 September 2023.
Dengan melibatkan juri antara lain: Direktur Kebijakan Tata Kelola Keamanan Siber dan Sandi BSSN Nunil Pantjawati; Prof. Yudho Giri S., S.Kom., M.Kom., Ph.D. CISA, CISM; Dr. Pratama Dahlian Persadha, S.Sos., M.M; Dr. Arry A. Syalman, S.Kom., M.H.; Dr. Muhammad Salman, S.T., M.IT; dan Dr. John Fresly Hutahaean, S.H., LL.M.[]
Share: