
CEO Bukalapak, Achmad Zaky, saat menjadi pembicara di IDEAS 2019 di JCC, Selasa (23 Juli 2019) | Foto: Faisal Hafis
CEO Bukalapak, Achmad Zaky, saat menjadi pembicara di IDEAS 2019 di JCC, Selasa (23 Juli 2019) | Foto: Faisal Hafis
Jakarta, Cyberthreat.id - CEO Bukalapak, Achmad Zaky, mendukung siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berlomba-lomba bikin startup. Menurut dia, generasi X (Milenial) dan generasi Y berbeda dengan generasi sebelumnya yang cenderung lebih tertutup.
"Generasi saya adalah generasi yang terbuka. Anak-anak sekarang kalau ditanya mau jadi apa, banyak yang jawab ingin berusaha dan bikin perusahaan," kata Zaky saat menjadi pembicara di IDEAS 2019 di JCC, Selasa (23 Juli 2019).
Keterbukaan itulah yang menurut Zaky bakal jadi peluang bagi anak-anak SMK bikin startup. Jika kondisi itu difasilitasi pemerintah dengan baik, bukan mustahil Indonesia melahirkan unicorn baru dalam beberapa tahun ke depan yang bervariasi.
"Sebenarnya kalau lulusan SMK diperbanyak lalu diarahkan bikin startup itu luar biasa. Mereka butuh contoh dan saya sering dijadikan contoh. Dan saya mencontoh senior-senior saya di ITB yang entrepreneur juga," ujar Zaky.
Potensi SMK juga bagus untuk pendidikan vokasional yang fokus ke riset dan pengembangan (R&D). Indonesia, kata dia, sangat kekurangan R&D di berbagai bidang seperti robotik, AI, Machine Learning dan sebagainya.
"Vokasional itu bekerja dari hasil riset," ujar dia.
Katakanlah hasil risetnya tidak ada, tapi menurut Zaky yang penting adalah kerjaan dan risetnya. Dan izin untuk R&D harus diperbanyak oleh pemerintah selaku regulator.
"Samsung itu hasil riset, kalau risetnya gak bagus, kan gak mungkin namanya Samsung, Toyota, Apple semua perusahaan yang memperkerjakan ratusan ribu karyawan itu basisnya R&D."
Share: