Jakarta, Cyberthreat.id – Pengusaha muda Putri Tanjung berbagi pengalaman dirinya menjadi seorang pengusaha. 

Menurut anak dari konglomerat Chairul Tanjung ini, anak-anak muda dari generasi milenial harus pintar membaca peluang di era media sosial saat ini. Era digitalisasi, menurut dia, adalah peluang bagus membangun bisnis sendiri.

“Dengan adanya digitalisasi siapa saja yang mau membuat bisnis itu mudah, pemerintah juga mendorong anak muda untuk membuat startupnya sendiri. Selama dia mau berusaha dan berproses pasti akan berhasil,” ujar pemilik nama asli Putri Indahsari ini saat ditemui Cyberthreat.id di Jakarta, Senin (22 Juli 2019).

Menurut Putri, masalah di Indonesia saat ini semakin kompleks, sehingga membuat suatu usaha atau startup adalah salah satu bentuk penyelesaian masalah tersebut. 

“Tidak usah jauh-jauh, misalnya, permasalahan sampah, bisa kan bikin startup yang memiliki solusi pengelolaan sampah secara kreatif dan efekif dengan memanfaatkan perangkat internet of things (IoT), ujar perempuan 22 tahun ini juga pendiri Creativepreneur Event.

Ia pun berbagi tips kepada generasi milenial yang ingin membangun usahanya di era digital ini. Ada lima kunci yang harus diperhatikan, antara lain kreativitas, inovasi produk, enterpreneurship mindset, kolaborasi, dan keamanan.

"Kunci sebuah startup berhasil ialah karena solusi kreatif dan juga inovasi dari produk yang mereka tawarkan," kata dia. 

"Tak hanya itu, kreatif di sini juga diperlukan untuk menyelesaikan suatu masalah. Sementara,

Sementara itu, konsep enterpreneruship mindset harus dimiliki supaya, menurut dia, pelaku tersebut tidak mudah menyerah ketika usaha yang dia bangun mengalami masalah. 

Maka, kolaborasi dengan partner dinilai sangat penting. Selain untuk berbagi solusi, kolaborasi juga untuk memperbesar usaha yang dilakukan.

Karena bisnis ini di era digital, kata dia, keamanan data pengguna adalah hal utama. Menurut dia, keamaan data ialah salah satu tolok ukur keberhasian stratup di era big data ini.

"Kepercayaan klien itu terletak pada keamanan data. Kalau data yang kita simpan tidak aman, bagaimana mau percaya?” tutur Putri.

Redaktur: Andi Nugroho