
Sberbank. Foto: EPA via The National News
Sberbank. Foto: EPA via The National News
Cyberthreat.id – Sberbank, bank asal Rusia yang terkenal investor startup teknologi, pada Senin (24 April 2023) mengatakan telah memiliki teknologi kecerdasan buatan (AI) generatif buatannya sendiri, berupaya menyaingi ChatGPT buatan OpenAI yang didanai Microsoft.
Teknologi bernama "GigaChat" di awal mode pengujiannya mengundang khusus bagi pengguna yang ingin menjajal aplikasi.
Apa yang membedakan dengan ChatGPT? "Kemampuannya berkomunikasi lebih cerdas dalam bahasa Rusia dibandingkan layanan asing lainnya," kata Sberbank dikutip dari Reuters, Senin.
GigaChat mampu menjawab pertanyaan pengguna, melakukan percakapan, menulis kode program untu perangkat lunak, membuat teks dan gambar berdasarkan deskripsi, perusahaan menambahkan dikutip dari The National News.
"Kami perkenalkan hari ini, terobosan untuk seluruh dunia teknologi Rusia," kata Presiden dan Ketua Dewan Sberbank, Herman Gref.
Herman mengatakan, arsitektur GigaChat terbuka dan berpegang teguh pada prinsip AI tertutup. Dengan begitu, GigaChat dapat digunakan tidak hanya oleh pengguna massal yang suka bereksperimen dengan inovasi, tapi juga oleh mahasiswa, bahkan ilmuwan dalam penelitiannya.
Model bahasa besar tersebut dikembangkan oleh SberDevices Sberbank, produsen perangkat pintar yang didirikan pada 2019 dan dibantu tim AI Sber yang didukung oleh Institut Penelitian Kecerdasan Buatan Moskow.
“GigaChat mengimplementasikan sejumlah solusi yang ditujukan untuk mencegah penggunaan model generatif yang bertentangan dengan kode etik AI… tim pengembang kami akan terus menyempurnakan kemampuan jaringan saraf dengan penekanan khusus pada etika dan keamanan,” kata Sberbank.
Asisten virtual Sberbank akan menjadi salah satu layanan bank yang mendapatkan kemampuan GigaChat.
Perlombaan pengembangan AI berjalan cepat sejak kemunculan ChatGPT tahun lalu.
Diluncurkan pada Desember 2022, OpenAI yang berbasis di San Francisco, AS muncul dengan sebuah chatbot yang mampu merespons mirip manusia—jawaban-jawaban di balik robot tersebut berdasarkan informasi yang tersedia umum di internet. Program ini menjadi sangat populer, sekaligus menimbulkan kekhawatiran tentang kegunaannya dan keakuratannya.
Google pun terpacu meluncurkan Bard pada Februari lalu. Pada bulan yang sama, Microsoft mengumumkan mesin pencari Bing bertenaga AI baru yang bertujuan untuk memberikan pencarian yang lebih baik, jawaban yang lebih lengkap, pengalaman obrolan baru, dan kemampuan untuk menghasilkan konten baru.
Di China, pengembangan serupa juga dilakukan oleh Alibaba dan Baidu.[]
Share: