
Aplikasi Kindle di Google Play Store. Foto: 9to5google.com
Aplikasi Kindle di Google Play Store. Foto: 9to5google.com
Cyberthreat.id – Kindle, aplikasi milik raksasa e-commerce Amazon.com, bisa mengakses foto-foto porno. Foto-foto telanjang bisa diakses oleh anak-anak dengan judul, seperti "75 foto telanjang seksi seorang anak muda pirang" atau "Erotika Nyata: Gadis Telanjang Amatir – Vol. 4". Bahkan beberapa lain menampilkan wanita dan pria yang melakukan hubungan seksual.
Gara-gara itu, Apple Inc dan Alphabet Inc, induk Google, mengaku prihatin dan mendesak Amazon untuk memperbaiki moderasi konten di aplikasi Kindle. Desakan keduanya diutarakan melalui juru bicara perusahaan saat dikonfirmasi oleh Reuters.
Masalah itu pertama kali ditemukan Reuters ketika mendapatkan keluhan dari dua keluarga yang memberitahu bahwa anak-anaknya mengunduh materi porno melalui layanan berlangganan e-book "Kindle Unlimited Amzon". Mereka juga bisa melihat foto-foto berwarna di aplikasi Kindle di iPhone. Bahkan, pornografi tersedia di toko online Kindle di Amazon dan dapat dilihat di versi aplikasi Kindle.
Orang tua, yang menolak disebutkan namanya, mengatakan bahwa mereka awalnya tertarik dengan layanan berlangganan US$10 per bulan karena menawarkan akses untuk bukue seri sesuai usai. Seri ini tidak tersedia di layanan berlangganan Kids+ Amazon.
Materi dewasa yang dipermasalahkan terutama diterbitkan sendiri melalui cabang Amazon Kindle Direct Publishing. Penulis dapat menerbitkan sendiri buku mereka secara instan melalui Amazon dan dapat menetapkan konten tersedia di layanan Kindle Unlimited.
Amazon adalah distributor e-book terkemuka di dunia, menguasai dua pertiga atau lebih pasar, menurut beberapa perkiraan. E-book dapat dilihat di perangkat Kindle hitam-putih, tetapi juga bisa dalam warna penuh di aplikasi seluler Kindle.
Kindle Unlimited, seharga $ 10 per bulan, menawarkan kepada pengguna campuran e-book yang diterbitkan sendiri oleh penulisnya dan ongkos murah dari penerbit. Layanan ini semakin populer bagi pelanggan yang ingin membaca serial seperti trilogi "Hunger Games" dan buku terlaris sebelumnya seperti "The Handmaid's Tale" dan "The Queen's Gambit".
Kindle Unlimited juga telah melahirkan industri rumahan dari judul yang diterbitkan sendiri yang melayani berbagai minat, termasuk erotika berbasis teks, dengan ribuan judul di area khusus, termasuk erotika dinosaurus dan alien. Konten pornografi dapat ditemukan di situs Amazon tanpa berlangganan dan dibeli hanya seharga US$2,99.
Amazon umumnya mengizinkan penulis untuk menerbitkan sendiri secara online tanpa campur tangan dan akan menanggapi keluhan yang kredibel terkait hak cipta, konten, atau masalah lain dengan menghapus buku tersebut, menurut tiga orang yang pernah bekerja di divisi Kindle.
Amazon memiliki alat perangkat lunak untuk membantu mendeteksi beberapa konten yang dilarang sebelum dipublikasikan, tulis Reuters.
Hingga Senin (17 April 2023), konten dewasa masih dapat diakses di Kindle dan Kindle Unlimited melalui aplikasi iOS dan Android.
Merespon masalah itu, Amazon awal bulan ini mengubah peringkat usia di App Store menjadi 12 tahun atau 4 tahun lebih tua. Aplikasi ini diberi peringkat "remaja" di toko Google Play Store.
Amazon juga memperbarui aplikasi Kindle, tanpa menawarkan spesifik, dan mencatat bahwa ketentuannya memerlukan keterlibatan orang tua untuk pengguna di bawah 18 tahun.
Sayangnya, tidak ada kontrol orangtua yang tersedia untuk layanan Kindle Unlimited.
Apple mengatakan bahwa pihaknya tegas "melarang aplikasi yang didedikasikan untuk menggambarkan materi seksual atau pornografi secara terang-terangan. “Pengembang aplikasi bertanggung jawab untuk memoderasi konten yang dibuat pengguna di platform mereka, dan kami bekerja sama dengan pengembang untuk segera mengambil tindakan korektif setiap kali kami menemukan masalah,” ujarnya.
Adapun Google dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa "Google Play Store tidak mengizinkan aplikasi yang mengandung atau mempromosikan konten seksual dan kami telah menghubungi pengembang mengenai masalah ini," ujar perusahaan.[]
Share: