Jakarta, Cyberthreat.id - Meskipun Bank Mandiri telah menjelaskan bahwa berkurangnya saldo 10 persen nasabah bank BUMN itu lantaran kesalahan sistem, namun rupanya masih ada saja yang mengaitkan dengan hal lain di luar itu. Misalnya, beredar pesan berantai di WhatsApp bahwa hilangnya saldo pada sejumlah pemilik rekening Bank Mandiri akibat aplikasi FaceApp yang sedang diterpa isu privasi pengguna.

“Pengumuman, nanti malam Mandol (mandiri online) banking akan down sekitar pukul 22.00 - 24.00 karena adanya security maintenance regarding bocor data ke faceapp..,” demikian antara lain bunyi pesan yang beredar di WhatsApp itu.

Plt Kepala Biro Humas Setjen Kementerian Kominfo, Ferdinandus Setu memastikan pesan itu tidak benar alias hoax. Mengenai isu yang beredar itu telah diklarifikasi oleh Rohan Hafas selaku Corporate Secretary Bank Mandiri.

"Kabar yang beredar terkait hilangnya sejumlah saldo dari nasabah Bank Mandiri yang disebabkan oleh aplikasi FaceApp adalah tidak benar, itu hoaks," kata Ferdinandus di Jakarta, Minggu, (21/7/2019).

Berdasarkan informasi yang diterima dari pihak Bank Mandiri, Ferdinandus menjelaskan masalah yang dialami Bank Mandiri dikarenakan adanya gangguan sistem.

"Pihak Bank Mandiri sendiri sudah menjelaskan bahwa, perubahan tersebut terjadi pada saat perpindahan proses dari core system ke back up system yang rutin dilaksanakan di akhir hari," kata Ferdinandus.

Namun, lanjutnya, kasus yang dialami Bank Mandiri kali ini terjadi error pada data saldo 10 persen nasabah Bank Mandiri.

"Jadi, bukan terjadi fraud atau kecurangan. Kesalahan ini lebih disebabkan oleh kegagalan sistem, karena memory defect atau cacat memori pada perangkat keras (hardware)," ujarnya seraya menjelaskan  kegagalan sistem tersebut menyebabkan saldo nasabah ada yang bertambah dan ada yang berkurang. "Jadi, bukan disebabkan adanya aplikasi FaceApp."[]