IND | ENG
Di Tengah Larangan TikTok, Pengguna AS Capai 150 Juta Aktif Bulanan

TikTok. Foto: Unsplash

Di Tengah Larangan TikTok, Pengguna AS Capai 150 Juta Aktif Bulanan
AM Towi Diposting : Selasa, 21 Maret 2023 - 09:52 WIB

Cyberthreat.id – TikTok saat ini memiliki 150 juta pengguna aktif bulanan di Amerika Serikat, naik dari jumlah sebelumnya 100 juta pada 2020.

Aplikasi milik perusahaan China, ByteDance, tersebut mengumumkan jumlah pelanggan menjelang kedatangan CEO TikTok Shou Zi Chew yang akan dimintai penjelasannya di depan Komite Energi dan Perdagangan DPR AS.

TikTok sedang mengalami banyak perlawanan yang dimulai dari Amerika Serikat. Parlemen AS telah melarang penggunaan aplikasi di seluruh perangkat kantor dan staf; di sejumlah negara bagian juga telah mengeluarkan kebijakan serupa.

Dalam beberapa pekan terakhir, sekutu AS melakukan hal sama seperti Kanada, Uni Eropa, Inggris, dan Skotlandia.

AS dan sekutunya menyebut TikTok tidak aman dan mengancam keamanan nasional. Regulator AS mendesak agar kepemilikan TikTok harus dilepas dari perusahaan di China jika masih ingin beroperasi di AS. Argumentasi ini dipandang tidak obyektif oleh TikTok.

TikTok mengatakan telah menghabiskan lebih dari US$1,5 miliar untuk upaya keamanan data yang ketat dan membantah tuduhan sebagai mata-mata intelijen China.

"Jika melindungi keamanan nasional adalah tujuannya, divestasi tidak menyelesaikan masalah: perubahan kepemilikan tidak akan memaksakan pembatasan baru pada aliran data atau akses," katanya, dikutip dari Reuters.

Sementara itu, Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo mengatakan kepada Bloomberg News bahwa pelarangan aplikasi TikTok bisa berdampak negatif terutama di kalangan politisi. "Anda bisa benar-benar akan kehilangan setiap pemilih di bawah 35 tahun, selamanya," katanya.[]

#tiktok   #AS   #unieropa   #privasidankeamanan   #china   #kanada   #australia   #skotlandia   #inggris

Share:




BACA JUGA
Demokratisasi AI dan Privasi
Seni Menjaga Identitas Non-Manusia
Luncurkan Markas Aceh, Wamen Nezar Dorong Lahirnya Start Up Digital Baru
Ekonomi Digital Ciptakan 3,7 Juta Pekerjaan Tambahan pada 2025
Pemerintah Dorong Industri Pusat Data Indonesia Go Global