IND | ENG
Anonymous Sudan Akui Serang Maskapai Penerbangan SAS. Motifnya Protes Pembakaran Al Quran

SAS. Foto: writeopinions.com

Anonymous Sudan Akui Serang Maskapai Penerbangan SAS. Motifnya Protes Pembakaran Al Quran
AM Towi Diposting : Kamis, 16 Februari 2023 - 13:18 WIB

Cyberthreat.id – Sebuah kelompok yang menamakan dirinya sebagai "Anonymous Sudan" mengklaim sebagai peretas yang merusak situsweb dan aplikasi milik maskapai penerbangan Skandinavia, SAS, pada Selasa malam.

Geng tersebut juga mengaku bertanggung jawab atas serangan ke lembaga penyiaran televisi publik nasional negara itu, SVT. Menurut SVT, kelompok itu melakukan serangan siber sebagai bentuk protes terhadap aksi pembakaran Al Quran yang terjadi dalam unjuk rasa [anti-Turki] di Stockholm, Januari lalu.

"Kami akan melanjutkan serangan dalam skala besar dan kekerasan jika permintaan maaf resmi tidak dikeluarkan oleh pemerintah Swedia terkait pembakaran Al Quran," kata kelompok itu yang diunggah di saluran Telegram-nya, tulis The Record, diakses Kamis (16 Februari 2023).

Sementara itu, peretas pro-Rusia dari geng "UserSec" di Telegram-nya juga megatakan telah membantu "Anonymous Sudan" menyerang bandara Swedia.

Selama beberapa bulan terakhir, maskapai penerbangan di seluruh dunia mendapatkan serangan siber sehingga berpengaruh pada masalah teknis di sistem jaringannya. Misal, baru-baru ini Lufthansa terpaksa membatalkan atau mengalihkan penerbangan ke bandara tersibuk Jerman di Frankfurt akibat jaringan TI-nya mengalami gangguan.

Lalu, Januari lalu,  kesalahan teknis menyebabkan ribuan penerbangan di Amerika Serikat tak bisa beroperasi. Penyelidikan awal menemukan adanya kerusakan pada file basis data meski tak dijelaskan apakah ada peretasan di balik masalah itu. Namun, pemerintahan AS menyebutkan bahwa teknologi industri penerbangan negaranya sudah ketinggalan zaman sehingga menjadi sasaran empuk peretas canggih.

Ada pun SAS mengatakan, insiden siber yang dialami pada Selasa (14 Februari) malam menyebabkan situsweb dan aplikasi mati selama beberapa jam. Akibat insiden ini, beberapa data penumpang bisa dilihat oleh penumpang lain.

Informasi penumpang yang bisa diakses oleh penumpang lain, meliputi detail kontak penumpang, riwayat penerbangan dan rencana perjalanan, serta empat digit terakhir dari nomor kartu kredit, ujar perusahaan di situswebnya.

"Tidak ada risiko bahwa informasi ini dapat dieksploitasi. Tidak ada detail paspor yang dibagikan dan tidak ada poin EuroBonus yang akan terpengaruh," SAS menambahkan.

SAS juga memprediksi bahwa serangan seperti itu "sering datang secara berkelompok dan lebih banyak serangan kemungkinan akan datang dalam waktu dekat." Namun, ia menjamin tidak akan mempengaruhi data penumpang apa pun.

"Kami menganalisis dan mengevaluasi serangan dan konsekuensi yang terkait, juga mengambil tindakan pencegahan," ujar SAS.[]

#SAS   #insidensiber   #serangansiber   #hacker   #maskapaipenerbangan   #

Share:




BACA JUGA
Demokratisasi AI dan Privasi
Seni Menjaga Identitas Non-Manusia
Luncurkan Markas Aceh, Wamen Nezar Dorong Lahirnya Start Up Digital Baru
Awas, Serangan Phishing Baru Kirimkan Keylogger yang Disamarkan sebagai Bank Payment Notice
Wujudkan Visi Indonesia Digital 2045, Pemerintah Dorong Riset Ekonomi Digital