IND | ENG
Pengguna di China, Iran, dan Rusia Tak Bisa Pakai ChatGPT

ChatGPT. Foto: usnews.com

Pengguna di China, Iran, dan Rusia Tak Bisa Pakai ChatGPT
AM Towi Diposting : Senin, 13 Februari 2023 - 10:46 WIB

Cyberthreat.id – Meski China tak melarang perangkat lunak ChatGPT, perusahaan di balik mesin kecerdasan buatan generatif tersebut, OpenAI, membatasi pengguna asal negara tersebut.

Tak hanya itu, OpenAI juga membatasi pengguna di Hong Kong, Iran, Rusia, dan sebagian Afrika untuk mendaftar penggunaan ChatGPT.

Perusahaan sejauh ini tak pernah secara terbuka mengapat mereka melakukan pembatasan tersebut, tulis Reuters, diakses Senin (13 Februari 2023).

Sejak kemunculan ChatGPT selama uji coba publik pada November 2022, banyak kalangan mengagumi juga mengkhawatirkan dari kepintaran mesin AI ini. Seseorang dengan mudah cukup memerintahkan di kolom chat tentang keinginannya, maka teks mesin AI akan bekerja. ChatGPT bisa membuat artikel, esai, puisi, bahkan khotbah Jumat pendek.

Tidak seperti wacana metaverse yang digaungkan bos Meta, Mark Zuckerberg, perbincangan AI generatif justru direspons dengan bukti penerapan di dunia nyata. "ChatGPT tiba-tiba membantu kita mencapai interaksi antara manusia dan komputer," ujar Ding Daoshi, direktur di konsultan internet, Sootoo, di Beijing.

ChatGPT sendiri mendukung interaksi bahasa China dan sangat mampu berbicara dalam bahasa tesebut. Di China, salah satu perusahaan yang bekerja sama dengan Microsoft untuk memakai ChatGPT adalah Proximai berbasis di Shenzhen.

Pada Desember 2022, Proximai mengenalkan karakter virtual ke dalam aplikasi sosialnya yang mirip game tiga dimensi (3D) menggunakan teknologi dasar ChatGPT untuk berkomunikasi.

Co-founder Proximai, Will Duna, mengatakan, platformnya tetap akan memfilter informasi yang diberikan kepada pengguna selama interaksi. Ini sebagai cara untuk mematuhi peraturan yang berlaku di China karena ChatGPT sejauh ini tidak memblokir hal-hal sensitif tentang negara tersebut.

Sementara itu, Kunlun Tech, perusahaan perangkat lunak hiburan di Beijing, juga berencana memanfaatkan ChatGPT di web browser Opera.

Di Hong Kong, sebuah startup bernama SleekFlow juga sedang mengintegrasikan AI ke dalam alat perpesanan yang berhubungan dengan pelanggannya di berbagai negara.

Pendiri SleekFlow, Henson Tsai, memuji kepintaran mesin OpenAI tersebut. "ChatGPT mampu melakukan terjemahan (bahasa) yang sangat baik, terkadang lebih baik daripada solusi lain yang tersedia di pasar," ujarnya.[]

#chatgpt   #prancis   #AIgeneratif   #openAI   #microsoft   #google   #baidu   #alibaba   #jdcom   #china   #amerikaserikat

Share:




BACA JUGA
Demokratisasi AI dan Privasi
Microsoft Ungkap Aktivitas Peretas Rusia Midnight Blizzard
Microsoft Merilis PyRIT - Alat Red Teaming untuk AI Generatif
Peretas China Beroperasi Tanpa Terdeteksi di Infrastruktur Kritis AS selama Setengah Dekade
Google Mulai Blokir Sideloading Aplikasi Android yang Berpotensi Berbahaya di Singapura