
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Ilustrasi | Foto: freepik.com
Cyberthreat.id – Polri menyatakan sedang menyelidiki serangan siber yang menggunakan aplikasi Android jahat yang menyamar sebagai undangan pernikahan.
Dugaan penipuan dengan file .apk tersebut terbilang baru. "Modusnya berbeda dengan yang kami ungkap sebelumnya," ujar Direktur Tipidsiber Bareskrim Polri Brigjen Adi Vivi A Bachtiar di Jakarta, Minggu (29 Januari 2022) dikutip dari Antaranews.com.
Pada 19 Januari lalu, Bareskrim Polri merilis penangkapan terhadap belasan orang yang terlibat dalam serangan siber aplikasi Android jahat (malware) berkedok nama perusahaan ekspedisi "J&T Express". Sebanyak 58 orang terlibat dalam aksi jaringan yang menelan korban hingga 349 orang dan kerugian hingga Rp11,9 miliar.
Menurut Vivid, jaringan penjahat siber malware kurir tersebut cenderung menargetkan pada nasabah bank tertentu.
"Saya mengimbau apabila ada yang menjadi korban (file .apk jahat undangan pernikahan, red) segera melapor agar bisa ditangani secara cepat," katanya.
File .apk bernama "undangan pernikahan" menjadi viral di media sosial karena disangkutpautkan dengan dugaan pencurian uang nasabah bank.
Seorang warga asal Kupang, Nusa Tenggara Timur, mengaku mengalami kerugian hingga Rp14 juta usai mengklik sebuah tautan (link)—bukan file .apk – yang menyaru sebagai "undangan pernikahan". Sejauh ini, Cyberthreat.id belum bisa mengonfirmasi tentang informasi korban yang kehilangan uang setelah menginstal file Android tersebut.[]
Share: