
Gedung Bank Mandiri
Gedung Bank Mandiri
Jakarta, Cyberthreat.id - Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, memberikan warning terhadap sistem Bank Mandiri yang sempat eror selama beberapa jam pada Sabtu (19 Juli 2019) pagi.
Menurut Tulus, terjadinya eror merupakan peringatan keras ke depan terkait cyber attack (serangan cyber).
Jika eror disebabkan kinerja sistem tidak sempurna saat maintenance server, maka perhitungan ke depan adalah pertimbangan penyebab eksternal.
"Ini hal yang memprihatinkan, sebab bisa disimpulkan sistem IT di Bank Mandiri amat rapuh dan rentan di hack oleh para hacker; yang berpotensi merugikan nasabah Bank Mandiri," kata Tulus dalam keterangan pers yang diterima Cyberthreat.id, Minggu (21 Juli 2019).
Tulus meminta Bank Mandiri untuk melakukan review terhadap sistem IT-nya. Termasuk melakukan audit sistem sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi.
Jika dipelajari ke belakang, terjadinya sistem eror dan berubahnya saldo nasabah Bank Mandiri juga pernah terjadi pada tahun 2017 dan 2018 dengan skala kejadian yang lebih kecil.
"Sehingga ke depan tidak terjadi hal yang serupa," ujar Tulus.
Untuk para konsumen, YLKI meminta Bank Mandiri menjamin ketenangan dan kenyamanan nasabah terkait aset dan transaksi yang terdampak akibat sistem eror.
Sebaliknya konsumen diminta pro aktif mengontak Bank Mandiri untuk mendapatkan keterangan dan informasi lebih jelas.
"Bank Mandiri harus meyakinkan pada konsumen bahwa seluruh saldo dan dana milik nasabah dalam keadaan aman dan bertanggungjawab terhadap kekurangan saldo."
Share: