Cyberthreat.id – Yum! salah satu merek makanan cepat saji dari jaringan restoran cepat saji KFC, Pizza Hut, Taco Bell, dan The Habit Burger Grill, menjadi korban serangan ransomware yang berdampak pada penutupan 300 outlet di Inggris.

Yum! mengoperasikan 53.000 restoran di 155 negara dan wilayah, dengan total aset lebih dari $5 miliar dan laba bersih tahunan $1,3 miliar.

Dikutip dari Bleeping Computer, segera setelah insiden terjadi, perusahaan segera melakukan penyelidikan dengan melibatkan layanan profesional keamanan dunia maya dan forensik terkemuka di industri, dan memberi tahu penegak hukum Federal.

“Segera setelah deteksi insiden, Perusahaan memprakarsai protokol tanggapan, termasuk menerapkan langkah-langkah penahanan seperti membuat sistem tertentu offline dan menerapkan teknologi pemantauan yang ditingkatkan,” kata Yum!

Seperti diketahui, pelaku ansomware biasanya mencuri data dari jaringan yang dilanggar untuk memeras korbannya. Yum! Sendiri telah mengonfirmasi bahwa data telah dicuri dalam serangan tersebut, tetapi tidak melihat bukti bahwa informasi pelanggan telah terungkap.

“Meskipun data diambil dari jaringan perusahaan dan penyelidikan sedang berlangsung, pada tahap ini, tidak ada bukti bahwa database pelanggan telah dicuri,” kata perusahaan.

Dalam formulir 8-K yang diajukan ke Securities and Exchange Commission (SEC), Yum! Merek meyakinkan investor bahwa serangan ransomware tidak akan menyebabkan dampak keuangan negatif yang mencolok. Sementara kejadian ini menyebabkan gangguan, perusahaan menyadari tidak ada gangguan restoran lain dan tidak berharap kejadian ini berdampak buruk pada bisnis, operasi, atau hasil keuangannya.

BleepingComputer telah menghubungi Yum! untuk mempelajari lebih lanjut tentang kapan pelanggaran terjadi dan berapa lama penyerang mempertahankan akses ke jaringan perusahaan. Namun belum ada tanggapan apapun dari Yum! hingga saat ini.

Saat ini, sejumlah outlet telah kembali beroperasi normal dan diperkirakan tidak akan menghadapi masalah lain yang relevan dengan serangan siber.