IND | ENG
Elon Musk Bungkam Akun Sejumlah Jurnalis dari VOA hingga Washington Post

Twitter. Foto: Unsplash

Elon Musk Bungkam Akun Sejumlah Jurnalis dari VOA hingga Washington Post
Andi Nugroho Diposting : Jumat, 16 Desember 2022 - 12:37 WIB

Cyberthreat.id – Elon Musk, bos Twitter, membungkam sejumlah akun jurnalis pada Kamis (15 Desember 2022) malam waktu setempat.

Mereka yang mengalami penutupan akun Twitter, tertulis “your account is permanently suspended”, antara lain kepala koresponden nasional VOA Steve Herman, reporter New York Times Ryan Mac (@rmac18), dan reporter Washington Post Drew Harwell (@drewharwell).

Lalu, hal serupa dialami reporter CNN Donie O'Sullivan (@donie), dan reporter Mashable Matt Binder (@MattBinder). Akun jurnalis independen Aaron Rupar (@atrupar), yang meliput kebijakan dan politik AS, juga ditangguhkan.

“Tidak jelas mengapa akun-akun itu ditangguhkan. Email VOA yang meminta komentar dari kontak media yang tercantum di situsweb perusahaan Twitter dikembalikan dengan pesan "kegagalan pengiriman",” tulis VOA dikutip Jumat (16 Desember).

Dalam serangkaian cuitan di akun Twitter-nya, Kamis malam, Musk mengatakan bahwa mengkritik dirinya boleh-boleh saja, “Tapi, tidak boleh merusak lokasi waktu nyata (real-time) saya dan membahayakan keluarga saya,” tulisnya.

Ia mengatakan, aturan doxxing (pengungkapan detail informasi pribadi ke publik) juga berlaku untuk jurnalis, tak beda dengan orang lain. Hal tersebut, kata dia, merujuk aturan Twitter yang melarang berbagi informasi pribadi.

Pembungkaman akun tersebut menyusul kabar penutupan akun @elonjet, sebuah akun yang melacak jet pribadi Musk secara waktu nyata. Musk yang membeli Twitter senilai Rp680 triliun memang sempat kesal dengan akun otomatis tersebut karena mengganggu kehidupannya akhir 2021. Namun, bulan lalu, Musk mengatakan akan memberikan ruang kebebasan bicara dan tidak melarang akun tersebut. Kebijakan yang berbalik dalam tempo cepat.

Selain menutup akun @elonjet, Twitter juga memberangus akun Jack Sweeney (@jxacksweeney), orang di balik akun @elonjet.

Sweeney adalah pemuda 19 tahun yang tinggal di Florida. Ia membuat bot Twitter @elonjet sejak Juni 2022 dan sebelum akhirnya dibungkam telah mengumpulkan lebih dari 500 ribu pengikut.

Ia menggunakan data yang tersedia di publik, lalu membuat cuitan otomatis setiap kali jet Musk lepas landas dan mendarat. Termasuk, informasi detail lokasi keberangkatan dan kedatangan, serta waktu penerbangan, biaya bahan bakar, dan emisi CO2 juga turut dipublikasikan, tulis Digital Trends.

Pada Januari 2022, Sweeney mengatakan akan menghapus akun jika Musk membayarnya U$50.000. Saat itu, Digital Trends melaporkan, Musk telah mengontak mahasiswa baru itu melalui DM Twitter akhir 2021 dan meminta untuk menghapus akun bot tersebut.

Musk, kata Sweeney, sempat menawarinya uang sebesar US$5.000 untuk menghapusnya, tapi ia membalas apakah mungkin tawaran itu naik menjadi US$50.000 sebagai biaya kuliah dan membeli mobil, barangkali Tesla Model 3. Musk sempat bilang akan memikirkan tawaran itu, tapi “rasanya tidak tepat membayar hanya untuk menutup (akun) ini,” kata bos Tesla itu.

Dalam pemberangusan massal akun, yang membingungkan yaitu akun Twitter lain yang dibuat oleh Sweeney untuk mengikuti pergerakan jet pribadi milik orang-orang seperti Donald Trump, Bill Gates, dan Jeff Bezos juga mengalami hal yang sama: ditutup.

Pada Rabu, Dukungan Twitter memposting serangkaian tweet yang menguraikan informasi privasi yang diperbarui.

“Kami telah memperbarui kebijakan Informasi Pribadi kami untuk melarang berbagi lokasi langsung orang lain dalam banyak kasus. Inilah yang berubah dan mengapa, ”kata perusahaan.

“Saat seseorang membagikan lokasi langsung seseorang di Twitter, ada peningkatan risiko cedera fisik. Ke depannya, kami akan menghapus tweet yang membagikan informasi ini, dan akun yang didedikasikan untuk membagikan lokasi langsung orang lain akan ditangguhkan.”

“Anda masih dapat membagikan lokasi langsung Anda sendiri di Twitter. Tweet yang membagikan informasi lokasi historis (bukan pada hari yang sama) milik orang lain juga tidak dilarang oleh kebijakan ini. Konten yang membagikan informasi lokasi terkait keterlibatan atau acara publik, seperti konser atau acara politik, juga diizinkan.”

Sehari sebelum pemberangusan massal, Musk juga berusaha mengklarifikasi situasi mengenai @elonjet, dengan mengatakan bahwa "memposting lokasi yang dikunjungi seseorang dengan sedikit penundaan bukanlah masalah keamanan."

 “Setiap akun yang melakukan doxxing info lokasi real-time siapa pun akan ditangguhkan, karena ini merupakan pelanggaran keamanan fisik...,” ujar Musk.

Seorang juru bicara New York Times mengatakan, "Penangguhan akun Twitter sejumlah jurnalis terkemuka malam ini, termasuk Ryan Mac dari The New York Times, patut dipertanyakan dan disayangkan. Baik Times maupun Ryan belum menerima penjelasan tentang mengapa hal ini terjadi. Kami berharap semua akun jurnalis diaktifkan kembali dan Twitter memberikan penjelasan yang memuaskan atas tindakan ini," ujarnya.

CNN dalam sebuah pernyataan menyebut penangguhan itu sebagai "impulsif dan tidak dapat dibenarkan" dan sedang meminta penjelasan dari Twitter. Perusahaan TV itu mengatakan akan mengevaluasi kembali hubungannya dengan platform.[]

#twitter   #elonmusk

Share:




BACA JUGA
Ancaman AI Bagi PM Inggris dan Elon Musk
Banyak Penipu dengan Centang Biru di (Twitter) X
X (Twitter) Kumpulkan Data Biometrik dari Pengguna Premium untuk Perangi Peniruan Identitas
Instagram Threads Dihentikan di Eropa karena Masalah Privasi
Profil Peneliti Palsu Penyebar Malware Melalui Repositori Github