
Peluncuran Batu CSIRT pada Selasa (29 November 2022). Foto: Humas Pemkot Batu
Peluncuran Batu CSIRT pada Selasa (29 November 2022). Foto: Humas Pemkot Batu
Cyberthreat.id – Pemerintah Kota Batu, Jawa Timur meluncurkan Batu Kota Computer Security Incident Response Team (CSIRT) atau tim tanggap insiden siber sebagai untuk mewaspadai adanya ancaman siber pada lingkup pemerintahan.
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mengatakan bahwa insiden keamanan siber bisa terjadi kapan saja dan menimbulkan kerugian serius pada institusi pemerintahan.
"Kota Batu menjadi pilot project untuk pembentukan CSIRT di kabupaten/kota se-Indonesia," kata Dewanti di Kota Batu, Jawa Timur, Selasa (29 November 2022).
Pembentukan tim tersebut bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Kota Batu menjadi kota ke-29 yang meluncurkan CSIRT dari 514 kabupaten kota seluruh Indonesia.
"Tindakan pencegahan, pemulihan, dan penanggulangan insiden sangat diperlukan," kata Dewanti.
Direktur Keamanan Siber dan Sandi Teknologi Informasi dan Komunikasi, Media dan Transportasi BSSN, Rinaldy, mengatakan bahwa ancaman siber di dunia digital tercatat mengalami peningkatan sehingga Indonesia juga harus siaga.
"Diperlukan upaya yang adaptif dan inovatif untuk mencegah serangan siber, oleh karena itu BSSN membentuk sistem keamanan siber melalui CSIRT," katanya dikutip dari Antaranews.com.
Batu Kota CSIRT akan memberikan bantuan atau saran pada sejumlah aspek manajemen yang meliputi, pemberian peringatan terkait keamanan siber, penanganan insiden siber dan penanganan kerawanan sistem elektronik.
Kemudian terkait penanganan artefak digital, pemberitahuan hasil pengamatan potensi ancaman hingga deteksi serangan siber. Dengan terbentuknya tim itu, diharapkan mengatasi berbagai permasalahan keamanan informasi pada layanan berbasis elektronik di Pemerintah Kota Batu.[]
Share: