IND | ENG
Kantor Berita Iran Jadi Korban Peretas Black Reward Team

illustrasi

Kantor Berita Iran Jadi Korban Peretas Black Reward Team
Niken Razaq Diposting : Selasa, 29 November 2022 - 16:52 WIB

Cyberthreat.id – Kelompok peretas anti pemerintah bernama Black Reward, mengklaim serangan siber ke Kantor Berita Iran Fars serta menghapus hampir 250 terabyte data dari situs web dari server dan komputernya.

Fars adalah kantor berita yang didukung pemerintah Iran yang dikelola oleh Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC).

Para peretas juga mengklaim telah memperoleh buletin dan arahan rahasia yang dikirim oleh kantor berita ke kantor Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei

Dikutip dari HackRead, berdasarkan pesan yang diposting oleh kelompok peretas, data yang disusupi juga mencakup panggilan yang direkam, informasi tentang portal internal yang terkait dengan percakapan administratif dan folder berita, arsip gambar, dan dokumen keuangan kantor berita.

“Selain itu, semua dokumen keuangan telah diunduh, dan kami juga telah menghapus hampir 250 terabyte data dari semua server dan komputer. Ini untuk wanita, kehidupan, kebebasan untuk #Mehsa_Amin,” kata Black Reward.

Tak hanya sampai disitu, para peretas juga menerbitkan sebuah video yang tampaknya memperlihatkan seorang jurnalis dari agensi tersebut terlibat dalam tindakan seksual tidak senonoh di kantor agensi tersebut. Dugaan rekaman kamera keamanan telah menjadi viral di media sosial Iran. Video itu diposting dari akun Twitter manajer kantor berita Habib Torkashvand yang diretas oleh grup Black Reward.

Namun, Kantor Berita Fars membantah tingkat peretasan seperti yang dijelaskan oleh para peretas. Mereka menggambarkan para peretas hanya mampu menghancurkan informasi dan berita dari hari Jumat dan menegaskan kembali bahwa informasi dan database lain dari kantor berita tersebut belum dilanggar.

Kantor Berita Fars juga membantah bahwa rekaman itu milik mereka, tetapi beberapa pengguna di Twitter telah mengidentifikasi orang dalam video tersebut sebagai salah satu editor ekonomi situs web tersebut.

Apalagi, ini bukan kali pertama Black Reward menyerang negara atau lembaga pendukungnya. Seperti dilansir Hackread.com awal Oktober, kelompok tersebut mengklaim telah meretas sistem email perusahaan Produksi dan Pengembangan Tenaga Nuklir Iran dan mengancam akan merilis dokumennya jika pemerintah tidak menghentikan tindakan kerasnya terhadap para pengunjuk rasa.

Namun, setelah tenggat waktu 24 jam berlalu dan serangan pemerintah terhadap para pengunjuk rasa tidak berhenti, Black Reward menerbitkan banyak sekali dokumen dari program nuklir Iran. Mereka mengatakan total data yang diperoleh berukuran 50 GB.

Dalam beberapa minggu terakhir, grup tersebut juga meretas email para manajer dan karyawan saluran negara Press TV dan karyawan Universitas Al-Zahra di Teheran serta Organisasi Kedokteran Hukum negara tersebut, mendesak mereka untuk mendukung protes yang terjadi di negara tersebut. negara.

Sebelumnya, pada pertengahan September ketika protes anti-rezim dimulai, Black Reward bersama dengan kelompok yang disebut Tepandegan, mengirimkan jutaan SMS yang mengundang orang untuk berpartisipasi dalam demonstrasi protes.

Peretasan grup Black Reward terjadi hanya beberapa hari setelah grup peretas Iran bernama Moses Staff, memposting rekaman pemboman mematikan yang sebelumnya tidak terlihat di Yerusalem pada Rabu pagi. Rekaman itu diperoleh dari kamera pengintai yang digunakan oleh organisasi keamanan utama Israel.

#SeranganSiber   #BlackReward   #Iran   #FarsNews

Share:




BACA JUGA
Serangan siber di Rumah Sakit Ganggu Pencatatan Rekam Medis dan Layanan UGD
Hacker China Luncurkan Serangan Spionase Terselubung terhadap 24 Organisasi Kamboja
Atasi Ancaman AI, Google Perluas Program Bug Bounty
Cacat Kritis Citrix NetScaler Dieksploitasi, Targetkan Pemerintah dan Perusahaan Teknologi
Peneliti Ungkap Serangan yang Tergetkan Pemerintahan dan Raksasa Telekomunikasi di Asia