IND | ENG
Kepolisian Afrika Bongkar Skema Penipuan Global Senilai Rp 12,5 M

illustrasi

Kepolisian Afrika Bongkar Skema Penipuan Global Senilai Rp 12,5 M
Niken Razaq Diposting : Senin, 28 November 2022 - 19:03 WIB

Cyberthreat.id – Organisasi Keamanan Globa, Interpol, mengungkapkan bahwa kepolisian Afrika telah menangkap 10 orang yang terkait dengan penipuan global senilai sekitar $800.000 atau senilai Rp 12,5 M.

Dikutip dari Info Security Magazine, pengungkapan ini dilakukan bersama dengan 27 negara yangbergabung dengan Operasi Gelombang Siber Afrika. Operasi ini berlangsung dari Juli hingga November 2022.

“Dikoordinasikan dari Pusat Komando Interpol di Kigali, Rwanda, operasi tersebut difokuskan untuk menangani pelaku kejahatan dunia maya,” kata Interpol.

Interpol mengatakan, pihak kepolisian telah mengambil tindakan terhadap 200.000 buah infrastruktur siber di sejumlah wilayah di afrika. Termasuk teknologi terkait botnet yang digunakan untuk menjalankan kampanye phishing massal, spam, dan pemerasan online.

Di Tanzania, polisi memulihkan lebih dari $150.000 uang korban dari kasus pelanggaran data dan hak cipta, sementara di Eritrea, mereka membongkar pasar darknet yang menjual komponen cybercrime-as-a-service. Sementara di Kamerun, polisi menggagalkan beberapa penipuan mata uang kripto termasuk penipuan yang memakan korban lebih dari $12.600.

Selain 10 orang yang ditangkap sehubungan dengan penipuan, orang kesebelas ditangkap karena dicurigai melakukan pelanggaran pelecehan anak.

Interpol juga mengatakan, jika pihaknya telah bekerja sama dengan Afripol setempat; vendor keamanan sektor swasta termasuk Trend Micro, Fortinet, Group-IB dan Kaspersky; ISP lokal dan Tim Tanggap Darurat Komputer (CERT); penyedia hosting; dan pemain lain seperti Shadowserver Foundation nirlaba. Delapan belas negara peserta memiliki CERT dan, yang terpenting, polisi kini telah membuat perjanjian untuk meresmikan pekerjaan tanggapan untuk masa depan, menurut Interpol.

Banyak negara berpartisipasi untuk pertama kalinya dalam operasi semacam itu. Operasi itu terjepit di antara kursus pelatihan dua minggu di Kigali, di mana para peserta belajar tentang cryptocurrency dan investigasi kejahatan dunia maya, dan tanya jawab di Mauritius pada bulan November.

“Aktivitas Cyber ​​Surge juga telah mengarah pada protokol legislatif yang baru diperkenalkan dan pembentukan serangkaian departemen kejahatan dunia maya di negara-negara anggota, yang selanjutnya akan berkontribusi untuk mengurangi dampak kejahatan dunia maya dan melindungi masyarakat di kawasan tersebut,” jelas Interpol.

#KepolisianAfrika   #Interpol   #PenipuanOnline

Share:




BACA JUGA
Metamask Peringatkan Pengguna Terkait Penipuan Kripto Dengan Address Poisoning
Penipu Online Menyamar Sebagai Portal Pembayaran Pengembalian Dana