
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Muhammad Iqbal saat memantau Cyber Competition 2019 di JCC Jakarta, Kamis (18 Juli 2019) | Foto: Rahmat Herlambang
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Muhammad Iqbal saat memantau Cyber Competition 2019 di JCC Jakarta, Kamis (18 Juli 2019) | Foto: Rahmat Herlambang
Jakarta, Cyberthreat.id - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Muhammad Iqbal kembali mengingatkan bahwa Indonesia perlu memperbanyak sumber daya di bidang cyber untuk menghadapi era teknologi dan informasi ke depan.
Kepolisian, kata dia, sangat terbantu dengan kemajuan teknologi informasi dalam menunaikan tugas mewujudkan ketertiban, kenyamanan dan keamanan masyarakat.
"Banyak pengungkapan kasus Kepolisian sangat dibantu teknologi yang ada seperti alat rekam, face recognition, CCTV, alat sensor dan sebagainya," kata M Iqbal saat memantau Cyber Competition 2019 di JCC Jakarta, Kamis (18 Juli 2019).
Ia mencontohkan Jakarta dengan konsep Smart City telah menerapkan teknologi keamanan di banyak titik dan bangunan serta seluruh institusi/kelembagaan. Konsep itu terbukti telah menunjang tugas Kepolisian.
Misalnya ketika ada yang missed atau accident, seperti kebakaran atau kejahatan, maka pelakunya bisa cepat diketahui. Teknologi, kata Ilham, akan menjawab semua itu.
"Tertabrak atau menabrak, merampok atau dirampok atau apakah ada faktor lain. Ada CCTV, teknologi sensor, face app dan sebagainya. Nah, semua itu harus dijalankan SDM cyber yang mumpuni," ujarnya.
Kepolisan, kata dia, sangat mendukung program pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam pengembangan SDM seperti Manajemen Talenta yang fokus pada teknologi informasi.
Salah satunya bentuknya adalah konsisten mengadakan Cyber Competition untuk memproduksi talenta cyber yang berguna bagi masyarakat.
"Kami ingin menyampaikan pesan bahwa memang anak muda sekarang adalah generasi teknologi. Polisi menyaring generasi muda mendukung program pemerintahan Presiden Jokowi. Jadi ilegal akses, hacking, penipuan dan sebagainya in line dengan pengembangan SDM-nya."
Share: