Cyberthreat.id – Elon Musk memastikan bahwa siapa saja yang telah diblokir oleh Twitter, seperti akun-akun yang terlarang akan sulit kembali mendapatkan akun tersebut.

Pada Rabu (2 November 2022), Musk mengatakan, untuk mendapatkan akun kembali, pemilik harus menyiapkan sejumlah persyaratan dan proses ini memakan waktu beberapa pekan.

Mereka yang dilarang adalah akun-akun yang melanggar aturan Twitter karena kasus pelecehan seksual, kekerasan, informasi keliru (hoaks), dan lain-lain.

Musk, bos perusahaan mobil listri Tesla Inc, yang baru membeli Twitter pada 27 Oktober lalu dengan nilai US$ 44 miliar atau setara Rp684 triliun mengatakan hal itu dalam pertemuan dengan sejumlah tokoh sipil.

Pertemuan itu, menurut Associated Press, membahas tentang bagaimana Twitter ke depan dalam memerangi ujaran kebencian, pelecehan, dan menegakkan kebijakan terkait pemilu.

Twitter dan platform media sosial lainnya telah lama dibanjiri dengan informasi salah tentang pemilu, Covid-19, dan lain-lain.

Sebelumnya Musk mengatakan tidak akan membuat keputusan besar terkait konten atau pemulihan akun yang diblokir sebelum membentuk “dewan moderasi konten”.

Dewan yang dibentuk tersebut mencakup komunitas hak-hak sipil dan kelompok-kelompok yang menghadapi kekerasan yang dipicu oleh kebencian.[]