IND | ENG
Karyawan TikTok di China Diberi Akses ke Data Pengguna Inggris dan Uni Eropa

TikTok. Foto: Unsplash

Karyawan TikTok di China Diberi Akses ke Data Pengguna Inggris dan Uni Eropa
Andi Nugroho Diposting : Jumat, 04 November 2022 - 09:05 WIB

Cyberthreat.id – TikTok mengatakan sejumlah karyawan perusahaan yang ditunjuk bisa mengakses data pengguna di Inggris dan Uni Eropa.

Raksasa platform berbagi video pendek asal China tersebut mengatakan, kebijakan privasi tersebut berdasarkan kebutuhan untuk melakukan pekerjaan.

Perusahaan mengatakan kebijakan itu berlaku untuk wilayah Eropa, Inggris, dan Swiss.

Meski Tiktok saat ini menyimpan data pengguna Eropa di Amerika Serikat dan Singapura, “Kami mengizinkan karyawan tertentu dalam grup perusahaan kami untuk mengakses jarak jauh ke data pengguna TikTok di Eropa," kata Elaine Fox, Kepala Privasi TikTok untuk Eropa, dikutip dari BBC, diakses Jumat (4 November 2022).

Karyawan-karyawan yang ditunjuk tersebut berlokasi di Brasil, Kanada Kanada, China, Israel, Jepang, Malaysia, Filipina, Singapura, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

Namun, ia memastikan bahwa akses pada data pengguna tetap diberi batasan, meminimalkan aliran data di luar wilayah, serta menyimpan data pengguna Eropa secara lokal.

Kebijakan tersebut mengikuti, “kontrol keamanan yang kuat dan protokol persetujuan yang diakui Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR),” ujarnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, TikTok mendapatkan sorotan dari negara-negara barat karena kekhawatiran data pengguna yang dapat dibagikan kepada pemerintah China. TikTok berkali-kali membantah hal tersebut.

AS paling gencar mengkritik TikTok, bahkan pejabat tinggi di pengawas komunikasi merekomendasikan pelarangan platform. “Saya tidak percaya ada jalan yang lebih baik ke depan selain larangan,” kata Brendan Carr, komisaris di Komisi Komunikasi Federal (FCC).

Pada Agustus lalu, Parlemen Inggris menutup akun TikTok-nya setelah anggotanya menyuarakan kekhawatiran risiko data yang bisa diteruskan ke pemerintah China.

Di Irlandia, TikTok juga sedang dalam penyelidikan atas masalah privasi pengguna. Sementara terkait data pengguna AS, TiTok mulai Juni lalu telah memigrasikan data ke server yang dijalankan perusahaan Oracle di Austin, Texas.

TikTok adalah aplikasi media sosial dengan pertumbuhan tercepat di dunia dan telah diunduh hampir 4 miliar kali.[]

#tiktok   #AS   #unieropa   #privasidankeamanan

Share:




BACA JUGA
Demokratisasi AI dan Privasi
Seni Menjaga Identitas Non-Manusia
Luncurkan Markas Aceh, Wamen Nezar Dorong Lahirnya Start Up Digital Baru
Ekonomi Digital Ciptakan 3,7 Juta Pekerjaan Tambahan pada 2025
Pemerintah Dorong Industri Pusat Data Indonesia Go Global