IND | ENG
Interpol Sebut Metaverse Bisa Memicu Kejahatan Siber Baru

Gambaran dunia metaverse. Foto: Meta Platform Inc

Interpol Sebut Metaverse Bisa Memicu Kejahatan Siber Baru
Andi Nugroho Diposting : Jumat, 28 Oktober 2022 - 09:35 WIB

Cyberthreat.id – Badan kepolisian dunia, Interpol, mengatakan bahwa dunia metaverse yang sekarang sedang tren memungkinkan terciptanya kejahatan dunia maya baru.

“Beberapa kejahatan mungkin baru di medium ini,” kata Direktur Eksekutif Interpol untuk teknologi dan inovasi, Madan Oberoi, dikutip dari Reuters, Kamis (27 Oktober 2022).

Oleh karenanya, negara-negara anggota Interpol, kata dia, sedang mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan kejahatan yang timbul dari teknologi imersif tersebut.

Oberoi mencontohkan bahwa kejahatan phishing dan penipuan bisa bertransformasi melalui augmented reality dan virtual reality. Teknologi ini juga bisa memfasilitasi kejahatan di dunia fisik, termasuk ancaman bagi keselamatan anak-anak.

“Jika kelompok teroris ingin menyerang ruang fisik, mereka bisa menggunakan ruang ini untuk merencanakan dan mensimulasikan serta meluncurkan latihan mereka sebelum serangan," katanya.

Awal Oktober, badan penegak hukum Uni Eropa, Europol, mengatakan, bahwa kelompok teror mungkin saja di masa depan menggunakan dunia maya untuk propaganda, perekrutan, dan pelatihan.

Jika lingkungan metaverse merekam interaksi pengguna di blockchain, "ini memungkinkan untuk mengamati semua yang dilakukan seseorang berdasarkan interaksi dengan mereka, sehingga memberikan informasi berharga untuk mata-mata atau penjahat," kata Europol.

“Metaverse” menjadi kata kunci teknologi pada 2021 ketika Facebook mengumumkan perubahan nama perusahaan menjadi Meta. Sebetulnya, selumnya sudah beberapa perusahaan yang mulai fokus pada pengembangan dunia virtual, tapi Facebook menjadi pendorong makin populernya istilah itu.[]

#metaverse   #facebook   #kejahatansiber   #cyberthreat   #cybercrime

Share:




BACA JUGA
Operasi Global HAECHI-IV: 3.500 Penjahat Siber Ditangkap, dan Rp4,6 Triliun Disita
Meta Luncurkan Enkripsi End-to-End Default untuk Chats dan Calls di Messenger
Grup Lazarus Korea Utara Hasilkan Rp 46,6 Triliun dari Peretasan Mata Uang Kripto
Hacker Korea Utara Menyamar sebagai Perekrut dan Pencari Kerja untuk Mendistribusikan Malware
Malware NodeStealer Pasang Umpan Wanita Seksi untuk Bajak Akun Bisnis Facebook