IND | ENG
Wamendag Dorong Penggunaan Teknologi Blockchain

Ilustrasi Freepik

Wamendag Dorong Penggunaan Teknologi Blockchain
Alfi Syahri Diposting : Kamis, 20 Oktober 2022 - 14:03 WIB

Cyberthreat.id – Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengharapkan teknologi blockchain (rantai blok) dapat memberikan pengaruh yang luas dan intensif di berbagai sektor dan aspek kehidupan. 

Menurutnya, aset kripto sebagai produk yang memanfaatkan teknologi rantai blok merupakan bagian dari pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.

Ia pun menegaskan, di Indonesia, kripto diatur sebagai aset atau komoditas, bukan sebagai mata uang (cryptocurrency).

"Aset kripto harus diatur, dilembagakan, dan berada di bawah peraturan pemerintah. Selain mengatur, pemerintah juga berkomitmen terus mensosialisasikan hal tersebut," ujar Wamendag Jerry dalam konferensi ‘Blockchain Technology to Support Trade in Indonesia’, Tangerang, Rabu (19/10).

Jerry menuturkan, kripto dan rantai blok akan memiliki pengaruh yang luas dan intensif di berbagai sektor. Sebab, aset kripto dapat mengubah pola regulasi ekonomi perdagangan lama dari yang didasarkan pada otoritas negara menjadi otoritas pasar dan komunitas.

Pemerintah Indonesia melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) telah mengatur industri ini dengan sejumlah regulasi. Tujuannya adalah untuk menciptakan ekosistem perdagangan fisik aset kripto menjadi transparan, efisien, efektif dan juga dalam persaingan yang sehat.

"Bappebti terus berupaya memperkuat kebijakan dan regulasi terkait perdagangan aset kripto di Indonesia. Hal ini sebagai bentuk komitmen pemerintah untuk mengutamakan perlindungan konsumen dan masyarakat," jelas Jerry.

Jerry menjelaskan, Kementerian Perdagangan mendukung dan mendorong generasi muda untuk terjun dalam industri kripto dengan tetap mentaati regulasi pemerintah. Selain mengembangkan kreativitas, pengembangan aset kripto juga dapat berkontribusi mendorong ekspor nasional.

Hingga kini, dari 383 token yang terdaftar di Bappebti, 10 di antaranya merupakan token lokal. “Hal ini sebagai bukti konkret bahwa anak muda Indonesia mampu mengembangkan token sendiri,” sebutnya.

Menurut Wamendag, selama dua tahun terakhir, perkembangan perdagangan aset kripto di Indonesia cukup menarik. Pertumbuhan nilai transaksi dan jumlah pelanggan aset kripto di Indonesia sangat luar biasa.

Pada 2021, total nilai transaksi aset kripto mencapai Rp859,4 triliun atau tumbuh 1.224% dibandingkan nilai transaksi pada 2020 sebesar Rp64,9 triliun. Meski, tuturnya, nilai transaksi pada Januari-September 2022 tercatat baru mencapai Rp266,9 triliun atau turun 57,8% dibandingkan periode sama pada 2021.

Adapun jumlah pelanggan terdaftar hingga September 2022 mencapai 16,3 juta pelanggan dengan rata-rata peningkatan jumlah pelanggan terdaftar sekitar 692 ribu setiap bulannya.

Harga aset kripto yang mengalami penurunan akhir-akhir ini tidak mengurangi minat masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen ini. Wamendag menilai, fenomena penurunan harga ini juga merupakan hal yang wajar sebagai bagian dari mekanisme pasar di industri aset kripto.

“Selanjutnya, perkembangan nilai transaksi dan nasabah aset kripto perlu dikawal bersama agar perdagangan aset kripto di Indonesia tetap berada pada koridor yang benar,” tegasnya.

#Kripto   #Wamendag

Share:




BACA JUGA
Transparansi Aset Kripto Lewat SE Bappebti Nomor 47/2024
Awas: Server SSH Linux yang Kurang Aman, Diserang untuk Penambangan Mata Uang Kripto
Layanan Kriptografi Untuk Keamanan Data Indonesia, BSSN Luncurkan Sandi Data
Para Ahli Mengungkap Metode Pasif untuk Mengekstrak Kunci RSA Pribadi dari Koneksi SSH
Peneliti Ungkap Teknik Penambangan Kripto yang Tidak Terdeteksi di Azure Automation