IND | ENG
Toyota Sebut 296.000 Informasi Pelanggan T-Connect Mungkin Bocor di Internet

T-Connect

Toyota Sebut 296.000 Informasi Pelanggan T-Connect Mungkin Bocor di Internet
Andi Nugroho Diposting : Minggu, 09 Oktober 2022 - 12:19 WIB

Cyberthreat.id – Toyota Motor Corp, perusahaan otomotif asal Jepang, mengumumkan pada 7 Oktober lalu tentang kemungkinan kebocoran data pelanggannya di internet.

Perusahaan mengatakan, sebanyak 296.016 informasi pelanggan T-Connect, berupa alamat email dan nomor pelanggan, berpotensi bocor.

T-Connect adalah layanan telematika yang menghubungkan kendaraan melalui internet.

Pelanggan yang terkena dampak tersebut adalah mereka yang mendaftarkan diri ke situsweb layanan T-Connect sejak Juli 2017, tutur perusahaan, dikutip dari Reuters, diakses Minggu (9 Oktober 2022).

Berdasarkan penyelidikan pakar keamanan siber, kata Toyota, perusahaan tidak bisa mengecek akses pihak ketiga dari riwayat akses server yang menyimpan informasi pelanggan tersebut.

Meski begitu, perusahaan menyadari bahwa akses pihak ketiga “tidak begitu saja diabaikan”.

Namun, kata perusahaan, kebocoran data tidak mungkin menyangkut informasi pribadi yang sensitif, seperti nama pengguna, nomor telepon, atau informasi kartu kredit.

Yang jelas, Toyota mengonfirmasi, bahwa kontraktor yang mengembangkan situsweb T-Connect “secara tidak sengaja mengunggah bagian-bagian dari kode sumber antara Desember 2017 hingga 15 September 2022 dalam pengaturan publik”.

Sejauh ini Toyota belum bisa memastikan apakah sudah ada penyalahgunaan dari data-data tersebut.

Hanya saja, perusahaan memperingatkan, penyalahgunaan yang mungkin terjadi dari kebocoran data seperti itu seperti spamming, penipuan phishing, dan kiriman pesan email yang tak diinginkan ke email pelanggan terdampak.[]

#t-connect   #toyota

Share:




BACA JUGA
Pelanggaran Data Nissan Amerika Utara Karena Pihak Ketiga
Toyota Ungkap Kebocoran Data Setelah Kunci Akses Tersedia untuk Umum di GitHub
Pemasok Utama Toyota Motor Diserang Ransomware Pandora
Toyota Hentikan Produksi Mobil setelah Pemasok Dikabarkan Terkena Serangan Siber