
Kim Kardashian. Foto: screenrant.com
Kim Kardashian. Foto: screenrant.com
Cyberthreat.id – Artis Kim Kardashian dikenai denda sebesar US$ 1,26 juta atau sekitar Rp19,15 miliar oleh Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat lantaran secara ilegal mempromosikan aset kripto di akun Instagram-nya.
Keputusan denda itu disampaikan SEC pada Senin (3 Oktober 2022), dikutip dari Vanity Vair. SEC mengatakan bahwa Kim tidak jujur bahwa dirinya dibayar untuk mempromosikan aset kripto EthereumMax kepada ratusan juta pengikut Instagram-nya.
Menurut SEC, Kim telah sepakat untuk menanggung denda tersebut dan tidak akan mempromosikan lagi aset kripto selama tiga tahun.
Terlepas dari penyelesaian masalah itu, menurut SEC, Kim tidak mengakui atau menyangkal temuan SEC.
Hanya saja, pengacara Kim mengatakan bahwa kliennya senang telah menyelesaikan masalah tersebut dan ingin melupakan masalah terseut agar tidak menjadi berlarut-larut.
“Kasus ini adalah pengingat bahwa ketika selebritas atau influencer mendukung peluang investasi, termasuk sekuritas atau kripto, itu tidak berarti bahwa produk investasi tersebut tepat untuk semua investor,” ujar Ketua SEC Gary Gensler.
Gary menyarankan agar para calon investor bisa mempertimbangkan potensi risiko dan peluang investasi berdasarkan keuangan yang dimiliki.
Masalah ini bermula pada Juni lalu saat Kim mengunggah iklan EthereumMax ke Instagram Stories-nya. “Apakah kalian menyukai kripto??? Ini bukan saran finansial, tapi hanya berbagi dari teman-teman saya tentang token Ethereum Max,” tulis Kim.
Kim menaruh tautan ke situsweb kripto tentang cara pembayaran token dan memang melabeli unggahan itu dengan tagar #ad.
Hanya saja, SEC mengatakan bahwa Kim dianggap gagal melaporkan bahwa dirinya dibayar sebesar US$250 ribu untuk iklan itu.
Dengan tidak memberitahukan pembayaran itu, menurut SEC, Kim telah melanggar undang-undang sekuritas.[]
Share: