
Ilustrasi The Hacker News
Ilustrasi The Hacker News
Cyberthreat.id – Biro Investigasi Pusat (CBI) India pada hari Senin mengungkapkan mereka telah menahan seorang warga negara Rusia karena diduga meretas platform perangkat lunak yang digunakan untuk melakukan penilaian masuk teknik di negara itu pada tahun 2021.
"Terdakwa tersebut ditahan oleh Biro Imigrasi di Bandara Internasional Indira Gandhi, Delhi saat tiba di India dari Almaty, Kazakhstan," kata badan investigasi utama dalam siaran pers dikutip dari The Hacker News, Rabu (5/10).
Nama individu tersebut tidak diungkapkan oleh agensi, tetapi laporan berita India mengidentifikasi orang tersebut sebagai Mikhail Shargin.
CBI lebih lanjut mengatakan bahwa peran Shargin terungkap sebagai bagian dari penyelidikannya terhadap dugaan penyimpangan yang dilakukan dalam Pemeriksaan Masuk Bersama (JEE-Main) yang dilakukan tahun lalu. JEE adalah tes standar yang digunakan untuk penerimaan ke perguruan tinggi teknik di India.
Insiden September 2021, menurut agensi, melibatkan pembobolan perangkat lunak iLeon, platform tempat ujian diadakan, dengan tujuan memberikan akses jarak jauh ke satu set konspirator tertentu, yang kemudian memecahkan pertanyaan atas nama siswa.
Rekan Shargin telah dituduh "memanipulasi ujian online JEE (Induk) dan memfasilitasi calon siswa untuk mendapatkan penerimaan di NIT teratas dengan pertimbangan jumlah besar dengan memecahkan kertas pertanyaan pemohon melalui akses jarak jauh dari pusat ujian yang dipilih di Sonepat ( Haryana)," catat CBI.
Skema kecurangan juga memasukkan unsur keuangan di mana operator menagih sekitar 12-15 lakh Rupee atau sekitar $14.700- $ 18.400 dari masing-masing kandidat setelah calon mendapatkan penerimaan mereka.
CBI menyatakan telah melakukan pencarian di 19 tempat tahun lalu di seluruh kota Delhi, Pune, Jamshedpur, Indore, dan Bangalore, yang mengarah ke penyitaan 25 laptop, tujuh PC, bersama dengan bukti memberatkan lainnya.
Share: