
Ferrari. Foto: Unsplash | @jannis_lucas
Ferrari. Foto: Unsplash | @jannis_lucas
Cyberthreat.id – Ferrari, produsen mobil mewah asal Italia, mengatakan, bahwa dokumen internal perusahaan telah diunggah di internet.
Perusahaan berbasis di Maranello itu masih menyelidiki bagaimana dokumen tersebut bisa bocor, tulis Reuters, Selasa (4 Oktober 2022).
Ferrari mengatakan sejauh ini belum memiliki bukti adanya pelanggaran sistem atau serangan ransomware. Bahkan, binis dan operasi perusahaan tida mengalami gangguan apa pun.
Pada Senin lalu, surat kabar Corriere della Sera, mengutip situsweb Red Hot Cyber, melaporkan bahwa Ferrari telah menjadi korban serangan siber dan tujuh gigabita (GB) dokumen internal telah dipublikasikan di internet. Laporan itu menyebut geng RansomEXX di balik kebocoran data itu.
Geng ransomware tersebut cukup terkenal. Mereka juga pernah mengklaim menyerang PT Pertamina. Temuan perusahaan keamanan siber asal Jepang, Trend Micro menguatkan dugaan itu.
Baca:
RansomEXX adalah jenis ransomware yang relatif baru dan pertama kali terlihat pada Juni 2020. Namun, peretas di balik ransomware ini telah membobol sistem komputer, seperti Departemen Transportasi Texas, Konica Minolta, Tyler Technologies, sistem transportasi umum Kanada STM, dan Mahkamah Agung Brasil (STJ).
RansomEXX oleh para peneliti keamanan disebut sebagai "pemburu game besar" atau "ransomware yang dioperasikan oleh manusia". Kedua istilah ini digunakan untuk mendeskripsikan penjahat yang memburu target besar untuk memeras korban.[]
Share: