
Ilustrasi The Hacker News
Ilustrasi The Hacker News
Cyberthreat.id – Otoritas penegak hukum Ukraina pada hari Jumat mengungkapkan bahwa mereka telah "menetralisir" kelompok peretas yang beroperasi dari kota Lviv yang dikatakan bertindak atas nama kepentingan Rusia.
Grup yang berspesialisasi dalam penjualan 30 juta akun milik warga negara dari Ukraina dan Uni Eropa di web gelap dan memperoleh keuntungan sebesar $372.000 (14 juta UAH) melalui sistem pembayaran elektronik seperti YooMoney, Qiwi, dan WebMoney yang dilarang di negara.
"'Klien grosir' mereka adalah propagandis pro-kremlin," kata Dinas Keamanan Ukraina (SSU) dalam siaran pers. "Merekalah yang menggunakan data identifikasi warga Ukraina dan asing yang diterima untuk menyebarkan 'berita' palsu dari depan dan menabur kepanikan,” dikutip The Hacker News pada Senin (26/9).
Tujuan di balik kampanye itu adalah "destabilisasi skala besar di banyak negara," katanya, menambahkan akun yang diretas digunakan untuk menyebarkan informasi palsu tentang situasi sosial-politik di Ukraina dan Uni Eropa.
Penggeledahan yang dilakukan di rumah tersangka mengungkapkan disk magnetik berisi data pribadi serta peralatan komputer, ponsel, kartu SIM, dan flash drive yang menunjukkan bukti kegiatan terlarang.
Perkembangan itu terjadi beberapa minggu setelah agensi tersebut bergerak untuk menutup dua peternakan bot yang terdiri dari hampir 7.000 akun yang diatur untuk menyebarkan informasi yang dirancang untuk mengacaukan situasi sosial dan politik di Ukraina.
"Aktivitas utama mereka adalah membuat dan mempromosikan akun di jejaring sosial dan messenger," katanya. "Kelompok itu menggunakan bot untuk menyebarkan kepanikan di wilayah tersebut, misalnya dengan menyebarkan disinformasi dan berita palsu dari depan."
Share: