
Managing Director AWS Asia Pasifik Ed Lenta saat merepresentasikan rencana kerja AWS untuk Indonesia di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (4/4/2019) | Rizki Meirino
Managing Director AWS Asia Pasifik Ed Lenta saat merepresentasikan rencana kerja AWS untuk Indonesia di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (4/4/2019) | Rizki Meirino
Jakarta, Cyberthreat.id - Amazon Web Services (AWS) belum mengetahui persis nilai investasi di Indonesia meski berencana membangun data center atau pusat data di Jakarta. AWS membuka wilayah baru di Indonesia mulai akhir 2021 hingga awal 2022 untuk melayani jutaan pengguna di Asia Pasifik.
Managing Director AWS Asia Pasifik, Ed Lenta, menyebut Indonesia sebagai wilayah strategis. Oleh karena itu, AWS berniat memperluas jaringan kerja sama dengan berbagai instansi termasuk pemerintah sekaligus memperkuat hubungan dengan berbagai perusahaan digital di Indonesia
"Kami akan menempatkan pusat data di Indonesia karena kami tahu memang itulah yang diinginkan sebagian besar customer kami di sini," kata Ed saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Kamis (4/4/2019).
Selama ini, kata Ed, Indonesia selalu menjadi salah satu target serius investasi AWS. Meski belum tahu persis berapa banyak uang yang akan ditanamkan, tapi Ted menjamin AWS bakal memperbesar jumlah tenaga profesional asal Indonesia yang akan dipakai.
"Kami punya tim konsultan asal Indonesia, kami punya account manager, data engineer, security analyst dan sebagainya. Intinya, kami ingin terus merekrut talenta lokal yang punya skill profesional dan tentu dibayar dengan baik," ujarnya.
Jakarta menjadi wilayah ke sembilan AWS. Delapan wilayah lain di kawasan Asia Pasifik yang sudah beroperasi, antara lain di Beijing, Mumbai, Ningxia, Seoul, Singapura, Sydney, Tokyo, dan Hong Kong.
Secara global, AWS memiliki 61 Availability Zone di 20 wilayah dan 12 Availability Zone baru di Bahrain, Hong Kong, Italia, dan Afrika Selatan yang akan beroperasi pada semester I/2020.
Sebelumnya Vice President of Global Infrastructure and Customer Support AWS, Peter DeSantis, menyatakan komitmen untuk mendukung ekosistem startup. Indonesia, kata dia, akan ditumbuhi berbagai startup yang membantu pertumbuhan ekonomi nasional.
"Kami berharap dapat membantu mempercepat transformasi tersebut. Selain startup kami juga ingin membantu lembaga pendidikan dan badan-badan pemerintah," kata Peter.
Share: