
ilusstrasi
ilusstrasi
Cyberthreat.id – Perusahaan pengiriman barang Yodel mengonfirmasi bahwa pihaknya menjadi korban serangan siber yang berdampak pada layanannya.
Dikutip dari Bleeping Computer, layanan pengiriman barang yang berbasis di Inggris ini mengalami serangan siber yang menyebabkan keterlambatan distribusi paket dan pelacakan pesanan secara online.
Hingga kini, perusahaan masih belum mempublikasikan detail apa pun tentang insiden tersebut. Seperti kapan serangan itu terjadi serta penjelasan lainnya, tetapi mereka menyiratkan bahwa informasi pembayaran pelanggan tidak terpengaruh karena tidak disimpan di sistemnya atau diproses oleh mereka.
Menurut pelanggan yang menunggu pengiriman paket, pelacakan Yodel dan layanan pelanggan turun selama akhir pekan. Beberapa dari mereka mengklaim bahwa mereka tidak memiliki informasi tentang paket setidaknya selama empat hari.
Terkait insiden ini, peneliti keamanan siber Kevin Beaumont, mengatakan bahwa ada desas-desus tentang Yodel yang terkena serangan ransomware. Ini merupakan sebuah teori yang masuk akal mengingat bahwa para pelaku ancaman ini biasanya menghindari untuk mengenkripsi komputer korban pada hari kerja, ketika prosesnya lebih mungkin untuk ditemukan.
“Tampaknya Yodel awalnya memberi tahu penjual eBay tentang serangan siber dalam pesan pribadi, mengatakan bahwa ini merupakan dampak penuh dari insiden siber,” kata Beaumont.
Sementara itu, perusahaan mengatakan bahwa mereka sedang bekerja untuk membuat sistemnya kembali online dengan dukungan dari pihak eksternal yang memenuhi syarat. Yodel kemudian menampilkan pernyataan publik di situs webnya yang mengonfirmasi bahwa gangguan layanan itu disebabkan oleh insiden dunia maya dan memberi tahu pengguna bahwa paket mungkin tiba lebih lambat dari yang diharapkan.
Dalam posting yang lebih besar tentang insiden tersebut, Yodel menyarankan kliennya untuk menghindari menanggapi komunikasi yang tidak diminta yang meminta informasi pribadi atau merujuk ke halaman web yang memerlukan perincian tersebut.
“Hindari menanggapi, mengklik tautan, atau mengunduh lampiran dari alamat email yang mencurigakan. Jika Anda dimintai informasi pribadi oleh seseorang yang mengaku sebagai karyawan Yodel, beri tahu kami segera” kata Yodel dalam pernyataannya.
Share: